Banyak cara yang dilakukan oleh manusia di muka bumi ini untuk mencari jati dirinya. salah satunya adalah dengan kembali mengangkat budaya yang dianggap tabuh oleh negara ini. sepintas memang demikian karena negara ini merasa malu jika budaya yang dianggap erotis itu muncul di negara ini. padahal, mereka juga merupakan bagian dari negara ini. dengan melihat berbagai permasalahan tersebut, Titus Pekei mulai kembali mengangkat adatnya melalui berbagai buku yang ditulis sendiri. banyak buku yang ia telah terbitkan. semuanya membahas tentang ekologi dan budaya.
30 December 2013
27 December 2013
Setetes Embun di Daun Talas
Terlalu banyak berharap, mungkin itulah kata yang tepat untuk kesekian kalinya kuucapkan. Berharap sesuatu yang tidak pasti kadang membuat hati tak menentu menanti kepastian itu. hanya sebatas bunga renungan dikala senja mulai terbenam. Berharap akan ada secercah harapan dalam kegundaan ini. Banyak pikiran pun kian datang dan pergi dari dalam kepala. Terasa sangat berat melewati ini semua ini. Sili berganti masa ini ku lewati bersama dinginnya malam. masa-masa ini merupakan masa yang sangat nikmat bila dirasakan dengan sungguh-sungguh.
Label:
pengalaman
17 September 2013
Laptop Acer ASPIRE E1-451G; Harga Bersahabat, Kualitas Grafis
Tubuh Aspire E1-451G memang tak langsing, tetapi laptop konvensional ini menawarkan "pesona" lain berupa kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk gaming yang biasanya sulit ditangani laptop tipis. Aspire E1-451G pun bisa dengan mudah difungsikan sebagai komputer utama, pengganti komputer desktop yang duduk di atas meja tetapi siap dibawa dalam perjalanan saat dibutuhkan.
Salah satu kelebihan yang paling menonjol adalah discrete graphics Radeon HD 8750M yang sekaligus membuatnnya menjadi laptop pertama di Indonesia yang dilengkapi grafis Radeon seri HD 8000. Kartu grafis ini sanggup melarikan kebanyakan judul game dengan lancar, termasuk yang tergolong kelas berat meski dengan sejumlah kompromi.
Harga Laptop Acer Aspire E1-451G
Dengan harga jual Rp 5.499.000, Aspire E1-451G pun relatif bersahabat dengan kantong konsumen di Indonesia dan bisa dipakai oleh pengguna dari segala kalangan yang memerlukan kinerja all-around dalam satu kemasan portabel.
Aspire E1-451G
Kelebihan:
+ Dilengkapi komponen hardware mumpuni untuk kelasnya
+ Sanggup dipakai bermain game+ Harga relatif bersahabat
Kekurangan:
- Daya tahan baterai tidak istimewa
- Touchpad kecil terasa kurang nyaman
- Datang tanpa sistem operasi
Spesifikasi Acer Aspire E1-451G:
RAM: 4GB DDR3Media penyimpanan: 500GB, 5400 RPM
Kartu grafis: AMD Radeon HD 8750M, 2GB DDR3
Layar: 14 inci, 1366x768
Drive optis: DVD Super Multi Port I/O: 2x USB 2.0, 1x USB 3.0, 1x D-SUB (VGA), 1x HDMI, 1x SD card reader, 1x ethernet (RJ-45), 1x headphone-out, 1x mic-in, WiFi IEEE 802.11b/g/n
Baterai: 6-cell, 4400 mAh
Dimensi: 342x245x31 mm
Sistem operasi: DOS
Prosesor: AMD A8-4500M (quad-core, 1,9 GHz-2,8 GHz, integrated Radeon HD 7640G)
Salah satu kelebihan yang paling menonjol adalah discrete graphics Radeon HD 8750M yang sekaligus membuatnnya menjadi laptop pertama di Indonesia yang dilengkapi grafis Radeon seri HD 8000. Kartu grafis ini sanggup melarikan kebanyakan judul game dengan lancar, termasuk yang tergolong kelas berat meski dengan sejumlah kompromi.
Harga Laptop Acer Aspire E1-451G
Dengan harga jual Rp 5.499.000, Aspire E1-451G pun relatif bersahabat dengan kantong konsumen di Indonesia dan bisa dipakai oleh pengguna dari segala kalangan yang memerlukan kinerja all-around dalam satu kemasan portabel.
Aspire E1-451G
Kelebihan:
+ Dilengkapi komponen hardware mumpuni untuk kelasnya
+ Sanggup dipakai bermain game+ Harga relatif bersahabat
Kekurangan:
- Daya tahan baterai tidak istimewa
- Touchpad kecil terasa kurang nyaman
- Datang tanpa sistem operasi
Spesifikasi Acer Aspire E1-451G:
RAM: 4GB DDR3Media penyimpanan: 500GB, 5400 RPM
Kartu grafis: AMD Radeon HD 8750M, 2GB DDR3
Layar: 14 inci, 1366x768
Drive optis: DVD Super Multi Port I/O: 2x USB 2.0, 1x USB 3.0, 1x D-SUB (VGA), 1x HDMI, 1x SD card reader, 1x ethernet (RJ-45), 1x headphone-out, 1x mic-in, WiFi IEEE 802.11b/g/n
Baterai: 6-cell, 4400 mAh
Dimensi: 342x245x31 mm
Sistem operasi: DOS
Prosesor: AMD A8-4500M (quad-core, 1,9 GHz-2,8 GHz, integrated Radeon HD 7640G)
Label:
hardware
31 August 2013
Memoriku dalam kisahmu Ayah...
Cerita kali ini berawal dari Asrama Papua tanggal 30 agustus 2013. kira-kira pukul 21.30 wib. ya, kira-kira saat itu suasana di luar asrama masih ramai. salah satu teman kami DB sakit sehingga kami harus segera mengantarnya ke rumah sakit. walaupun pada saat itu kami sangat serius dengan permainan Playstation yang sedang kami mainkan secara bergantian alias Antri seperti antri BBM. hehehehe...
awalnya saya tidak percaya kalau teman DB sakit, karena sebelumnya kami sempat bersama-sama bermain seperti biasa. namun, selang beberapa menit DB balik ke kamarnya dan menggunakan jaketnya. saya pun belum bisa mengetahui kondisinya. saya hanya pikir " ah mungkin da sehat". itu saja yang ada dibenak saya. setelah 30 menit lagi, JWP masuk ke kamarnya DB dengan alih-alih bermain Facebook. namun, setelah JWP melihat kondisi yang kurang sehat langsung beliau memberikan informasi ini kepada kami. Tanpa menunggu aba-aba lagi kami mengambil satu keputusan tuk menuju rumah sakit.
Label:
cerita
20 June 2013
Share dari Peneliti Muda Asli Papua
kk kelly krey lgi pegang ular phyton Papua |
Saat ini sangat jarang kita temui para peneliti asli mudah. ya, mungkin ada tapi keberadaan merek dapat dihitung dengan jari. Tidak seberapa kira-kira 1:10 masyarakat Papua. Ya, tidak banyak yang menggeluti bidang ini karena selain membutuhkan ketekunan dibutuhkan juga komitmen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tanpa paksaan.
"Pekerjaan yang kita geluti tidak boleh ada paksaan dari pihak manapun", kata Kak Kely Krey yang saat itu menjadi pemateri sekaligus peneliti muda asli tanah Papua. Lanjutnya, "Tugas tersebut dilakukannya demi memenuhi kepuasan batin". Begitulah jadi seorang peneliti kalau sudah terlanjur cinta dengan pekerjaannya. Hal apapun pasti akan dilakukannya, bahkan nyawanya pun jadi taruhan.
Label:
papua,
pengalaman
13 June 2013
Sari Buah Merah Sebagai Anti Kanker Rahim dan Payudara
Pandanus conoideus Lam (buah merah) termasuk
tanaman endemik yang hanya tumbuh di suatu daerah tertentu, banyak mengandung
senyawa antioksidan, antara lain betakaroten, tokoferol,
virblastin, asam oleat, asam linoleat dan asam lemak tak jenuh. Buah dari tumbuhan endemik di Papua ini telah
digunakan untuk makanan, pewarna alami, kerajinan, kelengkapan upacara adat,
pengawet daging dan sagu, serta obat oleh penduduk di wilayah
Papua. Salah satu peneliti dan pengusaha buah merah,
Drs. I Made Budi, M.Si., mengatakan buah merah hidup di paparan sahul di daerah
Maluku Utara, Papua, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik. Buah merah dengan kualitas terbaik terdapat di daerah dataran tinggi
dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut. “Buah ini bisa tumbuh
mengalami anomali saat ditanam di tempat lain,” kata Ketua Jurusan Biologi
Universitas Cenderawasih, Papua, ini.
Label:
Biokimia,
Tanaman Papua
02 June 2013
Fungsi Biologis Enzim
Enzim mempunyai berbagai fungsi
bioligis dalam tubuh organisme hidup. Enzim berperan dalam transduksi
signal dan regulasi sel, seringkali
melalui enzim kinasedan fosfatase. Enzim juga berperan dalam
menghasilkan pergerakan tubuh, denganmiosin menghidrolisis ATP untuk menghasilkan kontraksi
otot. ATP-ase lainnya dalam membran
sel umumnya adalah pompa
ion yang terlibat dalam transpor aktif.
Enzim juga terlibat dalam fungs-fungsi yang khas, seperti lusiferase yang menghasilkan cahaya pada kunang-kunang.
Label:
Biokimia
22 May 2013
SELULOSA DAN ENZIM SELULASE
Selulosa merupakan homopolisakarida dengan glukosa
sebagai monomernya. Molekul selulosa berbentuk linier dan tak bercabang yang
terdiri dari 10.000 sampai 15.000 unit D-glukosa (Lehninger, 2008).Perbedaan
selulosa dengan amilosa yang juga polisakarida dari glukosa terletak pada
konfigurasi residu glukosa penyusunnya.Selulosa tersusun dari residu-residu
β-glukopiranosil yang dihubungkan dengan ikatan β(1à 4), sedangkan amilosa oleh ikatan α(1à 4) akibatnya terdapat
perbedaan yang kontras dalam hal struktur dan sifat fisik keduanya. Gambar 2 di bawah menunjukkan perbedaan ikatan glikosidik
glukosa yang terdapat pada amilosa dan selulosa.
a
|
Gambar 2 Struktur Amilosa (a) dan Struktur Selulosa
(b)
(sumber:
Lehninger, 2008)
Selulosa adalah senyawa organik yang
paling melimpah di alam.Ada dua tipe dasar selulosa yang terdapat di alam,
yaitu pektoselulosa dan lignoselulosa.
Contoh pektoselulosa seperti rami yang
mengandung 80% selulosa dan contoh lignoselulosa
yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sebagai senyawa utama
penyusun dinding sel tanaman, selulosa mencakup sekitar 30% dari keseluruhan
material tumbuhan (90% dari kapas dan 50% dari kayu merupakan selulosa).
Pemanfaatan selulosa telah dilakukan di
berbagai bidang, diantaranya untuk produksi kertas, fiber, dan senyawa kimia turunannya untuk industri plastik, film
fotografi, rayon, dan lainnya. Produk hidrolisis selulosa yaitu gula (glukosa)
juga merupakan senyawa yang vital dalam industri bioproses. Oleh karena itu
penggunaan selulosa sebagai sumber glukosa, di samping sebagai sumber energi
terbarukan yang murah dan melimpah untuk berbagai keperluan semakin berkembang.
Hidrolisis selulosa dapat dilakukan dengan menggunakan asam kuat maupun enzim
selulase.Hewan herbivora dapat menggunakan
selulosa sebagai bahan makanan karena memiliki rumen
mikroflora untuk menghasilkan enzim selulase. Rumen mikroflora merupakan
komunitas dari berbagai jenis mikroorganisme yang hidup di dalam perut hewan
herbivora tersebut.
Selulase merupakan kumpulan dari beberapa enzim yang
bekerja bersama untuk hidrolisis selulosa.Mikroorganisme tertentu menghasilkan
partikel yang dinamakan selulosom. Partikel inilah yang akan terdisintegrasi
menjadi enzim-enzim, yang secara sinergis mendegradasi selulosa (Belitz dkk,
2008). Sedikitnya ada tiga enzim yang terlibat dalam degradasi atau hidrolisis
selulosa, yaitu endo-β-glukanase, ekso-β-glukanase, dan β-glukosidase. Nama
lain dan fungsi dari enzim tersebut dalam hidrolisis selulosa dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
EC No.
|
Nama
|
Sinonim
|
Reaksi
|
3.2.1.4
|
Endo-β-glukanase
|
Faktor Cx; CMCase; 1,4-β-D-glukan
glukanohidrolase
|
Endohidrolisis ikatan 1,4-β-D-glukosidik,
membentuk glukosa dan selo-oligosakarida.
|
3.2.1.91
|
Ekso- β-glukanase
|
Faktor C1; avicelase;
1,4-β-D-glukan selobiohidrolase
|
Eksohidrolisis ikatan 1,4-β-D-glukosidik
membentuk selobiosa dari selulosa atau 1,4-β-glukooligosakarida.
|
3.2.1.21
|
β-glukosidase
|
Selobiase; amygdalase
|
Hidrolisis residu β-D-glukosa terminal dalam
β-glukan.
|
(sumber: Belitz dkk, 2008)
Pengelompokkan enzim
selulase berdasarkan kespesifikan substrat masing-masing enzim yaitu: endo-β-1,4-glukanase
(β-1,4-D-glukan-4-glukanohidrolase) menghidrolisis ikatan glikosidik β-1,4
secara acakterutama pada daerah amorf
serat selulosa. Enzim ini dapat bereaksi dengan selulosa kristal tetapi
kurang aktif. Selain itu, endo-β-1,4-glukanasetidak menyerang selobiosa, tapi
menghidrolisis selodekstrin danselulosa yang telah dilunakkan dengan asam
fosfat dan selulosa yang telah disubstitusi (seperti CMC). Enzim ini secara
umum dikenal sebagai CMC-ase atau selulase Cx.
Enzim β-1-glukanase atau secara
umum dikenal dengan selulase C1, menyerang ujung rantai selulosa nonpereduksi
dan membebaskan selobiosa tetapi tidak menyerang selulosa yang disubstitusi. Sedangkan
enzim β-1,4-glukosidase (selobiase) menghidrolisis selobiosa dan rantai pendek selo-oligosakarida yang
menghasilkan glukosa.
Gambar 3 Tahapan-tahapan
hidrolisis selulosa
(Sumber: Ghori, 2001).
Faktor C1 sangat diinhibisi
oleh produknya, sehingga selobiase diperlukan agar hidrolisis selulosa dapat
berlangsung. Selobiosa juga diinhibisi oleh
produknya glukosa, sehingga hidrolisis sempurna selulosa hanya dapat dilakukan
jika tersedia selobiosa dalam jumlah besar
atau glukosa yang terbentuk segera dipisahkan.
Label:
Biokimia
19 May 2013
Download Alkitab Elektronik 2.7 Gratis
Tampilan Alkitab elektonik 2.7. |
Label:
software
16 May 2013
QUORUM SENSING: Sistem komunikasi bakteri dan prosesnya..
proses pembentukan Biofilm pada bakteri. |
Quorum sendiri sebenarnya merupakan bentuk interaksi antar bakteri. Adanya Quorum sensing membuktikan bahwa bakteri pun menjalin komunikasi melalui sinyal yang di keluarkan (ekskresikan) oleh bakteri sehingga mereka saling kenal satu dengan yang lainnya. Sistem interaksi Quorum sensing mengakibatkan bakteri sejenis saling mengenal, saling berkomunikasi dan berkumpul di salah satu tempat. Sistem interaksi Quorum sensing mengakibatkan bakteri sejenis saling mengenal, saling berkomunikasi dan berkumpul di salah satu tempat. sinyal yang dihasilkan ini disebut Autoinducer. setiap spesies bakteri menghasilkan autoinducer yang berbeda sehingga sinyal yang dihasilkan oleh suatu bakteri akan dikenal oleh sesama spesies.
Label:
Biokimia
23 April 2013
Kick Andy Show: Orang Badui Pertama yang Sekolah
Di dalam ruang Gelap yang dilengkapi oleh berapa lampu yang menerangi sebagian panggung. Telah duduk seorang narasumber. Bergaya klasik dan mengundang pertanyaan setiap penonton yang telah hadir di dalam ruang itu. Lantunan lagu keroncong pun dinyanyikan oleh tim keroncong turunan protugis. Asyik sekali mendengar lantunan musik khas indonesia yang satu ini. Campuran musik Ukulele dan Bas yang mendominasi lantunan musik seakan membawa para hadirin untuk kembali bertolak ke masa 80-an. tapi asyik melihat sepasang suami istri berumur yang duduk di depan saya ikut bernyanyi sambil bergandengan tangan sambil mengikuti nyanyian keroncong.
Label:
cerita
12 April 2013
Busung Lapar di Papua akibat Sebuah ketergantungan...?
Waktu kian Silih berganti, informasi kelaparan kian timbul dan tenggelam di bumi cendrawasih yang konon katanya tanah surga, tanah yang diberikan untuk orang Keriting. Tanah yang selalu dipuja oleh orang pendatang dari berbagai negara datang ke tempat ini. Originalitas alamnya mampu memikat setiap hati. kesuburan tanahnya luar biasa, bahkan lantunan lagu Yance Rumbino pun mengatakan "jangankan alamnya, sungainya pun mengalirkan emas" sembari mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Banyak orang akan bertanya, "kenapa daerah yang subur dan kaya ini bisa mengalami kelaparan..?". hal yang mengundang banyak perhatian dari berbagai belahan dunia manapun. Pasti terdengar aneh, tapi ini memang nyata dan terjadi di Papua. Setelah Yahukimo beberapa tahun yang silam. sekarang giliran tambraw, kabupaten pemekaran dari sorong. bahkan, informasi terbaru mengatakan bahwa di Yahukimo kembali terjadi busung lapar. Wah, ini benar-benar tidak masuk akal...?
Setiap orang pasti punya persepsi yang berbeda-beda tentang hal tersebut diatas. Menurut persepsi pribadi saya, kelaparan ini bisa terjadi karena sebuah KETERGANTUNGAN yang telah diajarkan secara langsung oleh Pemerintah Pusat. Bantuan-bantuan BaMa dari pusat termasuk salah satu yang paling berpengaruh terhadap perubahan ekonomi masyarakat. Dengan adanya bantuan tersebut perlahan dapat merubah paradigma dari masyarakat sehingga perubahan pola hidup mulai terlihat di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Bantuan Pusat pun semakin gencar di pelosok-pelosok tanah Papua, budaya bertani dan beternak pun mulai bergeser ke budaya instan (bergantung). Budaya baru yang notabenenya mengharapkan sesuatu yang instan. Lahan yang dahulu hijau karena tanah pertanian kini hijau karena ilalang. Masyarakat yang sejak dahulu mengkonsumsi ubi, sagu, keladi, dll. mulai bergeser dan mengkonsumsi makanan impor dari pusat. Beras pun menjadi makanan kelas elit di daerah-daerah.
Ironisnya lagi, daerah yang notabenenya sudah memiliki makanan lokal seakan dipaksa secara tidak langsung untuk mengkonsumsi bahkan menanam padi. Hal yang sangat disayangkan, bila pemerintah daerah masing-masing memperlakukan cara ini. Alangkah baiknya, sektor pertanian dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan mengoptimumkan komoditas-komoditas lokal yang selama ini menjadi primadona di tiap daerah masing-masing.
Dari persepsi diatas, ada sedikit solusi yang ingin saya paparkan bahwa, bila ada bantuan berlebih dari pusat dalam rangka penanganan kasus busung lapar maka hal yang perlu dilakukan adalah memberikan pelatihan-pelatihan tentang pentingnya ketahanan pangan lokal. Bila perlu diberikan materi tentang kandungan dari tanaman lokal serta potensi pengolahan dan pemasaran. Disamping itu, diperlukan pembimbingan agar dapat menciptakan inovasi-inovasi dari hasil pangan lokal tersebut.
Cara tersebut diatas menurut saya merupakan langkah yang tepat agar dapat keluar dari kasus busung lapar yang terjadi secara berulang di Papua.
Bantuan Pusat pun semakin gencar di pelosok-pelosok tanah Papua, budaya bertani dan beternak pun mulai bergeser ke budaya instan (bergantung). Budaya baru yang notabenenya mengharapkan sesuatu yang instan. Lahan yang dahulu hijau karena tanah pertanian kini hijau karena ilalang. Masyarakat yang sejak dahulu mengkonsumsi ubi, sagu, keladi, dll. mulai bergeser dan mengkonsumsi makanan impor dari pusat. Beras pun menjadi makanan kelas elit di daerah-daerah.
Ironisnya lagi, daerah yang notabenenya sudah memiliki makanan lokal seakan dipaksa secara tidak langsung untuk mengkonsumsi bahkan menanam padi. Hal yang sangat disayangkan, bila pemerintah daerah masing-masing memperlakukan cara ini. Alangkah baiknya, sektor pertanian dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan mengoptimumkan komoditas-komoditas lokal yang selama ini menjadi primadona di tiap daerah masing-masing.
Dari persepsi diatas, ada sedikit solusi yang ingin saya paparkan bahwa, bila ada bantuan berlebih dari pusat dalam rangka penanganan kasus busung lapar maka hal yang perlu dilakukan adalah memberikan pelatihan-pelatihan tentang pentingnya ketahanan pangan lokal. Bila perlu diberikan materi tentang kandungan dari tanaman lokal serta potensi pengolahan dan pemasaran. Disamping itu, diperlukan pembimbingan agar dapat menciptakan inovasi-inovasi dari hasil pangan lokal tersebut.
Cara tersebut diatas menurut saya merupakan langkah yang tepat agar dapat keluar dari kasus busung lapar yang terjadi secara berulang di Papua.
Label:
Renungan
01 April 2013
Cara Merekam Lagu dari Pita Kaset ke Format Mp3
hardware yg dibutuhkan :
1. komputer
2. Tape Player
3. Kabel RCA stereo (Konektor 2 RCA dan Mini Jack Konektor)
4. Jack Adapter
5. Kaset
Tape player |
Label:
tutorial
Penguraian selulosa paling baik dari Pegunungan Papua
selulosa banyak terdapat di alam, contohnya seperti alang-alang, sabuk kelapa, tandan kosong kelapa, batang sagu, kayu, dan lain-lain. sebagian besar komposisi dari contoh diatas terdiri dari selulosa. Dari contoh diatas dapat kita ketahui bahwa selulosa itu sangat melimpah di alam. namun, pada kenyataannya dapat dilihat bahwa penggunaan selulosa sangat terbatas.
Label:
Biokimia,
papua,
Tanaman Papua
spesifikasi komputer Khusus untuk desiain grafis dan animator (pemula & menengah)
setiap orang pasti punya impian untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan. baik dalam waktu yang dekat maupun dalam waktu yang cukup lama. semuanya itu tentu dibarengi dengan dukungan finansial. kata orang, "'teknik/skill saja tra cukup kalo tidak didukung dengan finansial". ya, kira-kira bgitulah..... hehehehee...
berikut ini adalah spesifikasi komputer yang za rekomendasikan untuk komputer yang dikhususkan untuk animator. ya, mungkin ini juga spek impian saya. tapi tra tau kapan baru barang ini milik nanti..hehehhe...
Rincian Dana:
ASUS Motherboard: Socket AM3 / AM3+. = Rp 3,473,800
Processor : AMD Vishera FX-8350 4.0GHz 8-Cores = Rp 1.951.000,00
Processor cooler: Noctua NH-C14 = Rp.782.000,-
VGA: HIS HD 7850 2Gb DDR5 Ati Radeon PCI Exp = Rp. 2.128.000
RAM: kingston 8GB DDR3 = Rp. 800.000,-
HDD: TOSHIBA 2tb Storage Device Internal = Rp 1,400,000
Power supply + casing CPU = Rp. 1.200.000
DVD room = Rp. 700.000
Label:
hardware
06 March 2013
ANAK KECIL LAHIR CACAT AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH YANG TRA BENAR
Di kesempatan ini saya ingin memberikan sedikit pandangan menurut ilmu yang pernah saya dapatkan selama ini. hal ini bukan karena saya tidak meyakini hal-hal mistis yang terjadi di daerah sana, terutama di Timika-Papua. pada tahun 2012 yang lalu, ada beredar video bayi yang lahir tanpa tengkorak kepala yang lengkap (bolong tengah). waktu itu, video tersebut saya lihat secara tidak sengaja saat teman (pacar) saya menyimpannya di dalam laptop.
saya sangat terkejut melihat video tersebut. tidak hanya itu, saya juga sangat ketakutan pada waktu itu. melihat badan si bayi yang baru lahir itu sudah berotot, terus nada suaranya sekilas terdengar seperti suara orang tua.
21 February 2013
Piluh, Hilang dan kapan kembali SEMANGATKU
Memang
akhir-akhir ini saya merasa sedikit tertekan. Saat malam, Tidur pun tidak
terasa, begitu pula dengan siang. Waktu ini terasa sangat cepat pergi berlalu
tanpa pamit. Bingung rasanya, apakah selama ini saya tertidur berselimutkan
awan malam..?. Pilu terasa sampe di
tulang, seakan menembus jantung yang penuh dengan harapan. Entah apalah itu, yang saya rasakan ini
adalah rasaku, bukan rasamu. Hanya saya
yang tau rasa itu, Rasa yang sangat menyiksa jiwa. Hidup dimasa-masa seperti
itu sangat tidak memberikan harapan yang pasti,
seakan mengejar mimpi yang belum tentu benar adanya.
Tidak seorang
pun mengetahui misteri kehidupannya. Saya pun demikian, tidak pernah mengira kalau masa sperti ini
akan saya lalui. Sungguh, orang bilang “hidup itu misteri yang harus diungkap”
itu memang benar adanya. Menempuh jalan
yang tidak seorangpun mengetahui kecuali Bapa yang menciptakanku. ini merupakan
sejarah dalam kehidupan saya. Melewatkan waktu berharga dengan kegiatan yang
tidak berarti. Hati kecilku berkata “Robi, ini bukan dirimu sebenarnya, kamu
adalah orang yang menghargai waktu”. Tapi apa dayaku, nasib berkata lain.
Diakhir bahagiaku, sedihku pun ku genggam. Perlahan, satu persatu orang yang
menjadi panutan, penasehat, sekaligus mativatorku pulang kembali ke pangkuan
sang Pencipta.
Lengkaplah semua
penderitaanku, “siapa ka, harapanku selanjutnya..?” sahutku dengan nada suara
yang putus-putus. Semangatku pergi berlalu. Jauh.....!! diatas awan-awan, yang
makin lama makin tidak jelas. Kata yang tepat untukku saat-saat tersebut adalah
“MENUNGGU” hingga semangat itu kembali ke sisiku bersama waktu yang sili
berganti. Sambil berharap ada mukjizat yang datang secara tak terduga. Tentunya
uluran yang tulus, tanpa pamri.
Di kesempatan
lain, saya menyadari kalau saat ini merupakan saat yang paling menentukan masa
depan. Kalau saya menyerah dengan keadaan ini, maka saya adalah orang yang
dilahirkan untuk lari dari masalah. Perasaan gunda-gulana, terus menerpa sudut-sudut hati seakan
berusaha untuk meluluhkan sisa-sisa semangat yang tersimpan.
Sore ini, saya
duduk termenung di dalam kamar yang terlihat sempit. Sempit karena penuh dengan
tumpukan-tumpukan buku yang tidak saya
butuhkan saat-saat tersebut. Teringat sekali di ingatan, pesan yang pernah
diberikan oleh seorang pendeta kepada mahasiswa Papua, di Aula Kamasan Papua
Bogor bahwa, “hidup itu seimbang, ada kalanya kita senang. Adapula waktunya
untuk kita bersedih” semua berjalan dengan dinamis. Di sela-sela kesempatan
tersebut pendeta juga mengatakan bahwa kebanyakan orang menikmati hidup disaat
orang tersebut dilanda masalah sehingga ingatan tersebut memberikan kesan bahwa
susah itu sangat menyulitkan dan memberikan kesan yang buruk. Seandainya bila
orang mau menikmati kesenangan maka mereka akan mengetahui betapa indahnya
kesenangan itu. Keduanya berjalan secara dinamis, tergantung dari pribadi kita
masing-masing untuk memaknainya, sahut pendeta
diakhir khotbahnya.
Saya baru sadar
kalau itu hanya cobaan bagiku. Saya harus lebih kuat dan berani melewati semua
dengan penuh semangat. Mungkin selama ini saya tidak terlalu memaknai hidup dan
terlalu terbawa kesenangan belaka. Bagiku, hal ini merupakan kenangan paling
tidak mengenakan sekaligus paling berharga karena tidak semua orang merasakan
hal yang sama. Pengalaman yang tidak bisa dibeli oleh uang, berapa pun
harganya.
Label:
pengalaman
05 February 2013
PERANTAU: Gelar itu penting tapi Skill lebih penting
Mama Papua Lagi anyam noken |
Pokoknya banyak skali target yang dong bikin. biar nanti dong selesai sesuai target yang telah ditetapkan. ditambah lagi dengan orang tua dong pu nasehat macam bikin kitong seakan bernafsu untuk menjalani sebagai mahasiswa dengan penuh semangat. namun, kata orang "jalan itu tidak selalu mulus". disana pasti torang temukan banyak-banyak kerusakan walaupun banyak orang setiap hari melewati jalan itu. begitu juga deng kitong pu hidup semasa kuliah, banyak masalah dan rintangan yang selalu menghadangi di depan. tapi, jangan salah, masalah itu membawa mereka tuk menyadari betapa pentingnya mereka. semakin banyak masalah yang dong hadapi maka mereka akan semakin banyak pengalaman & banyak berpikir sehingga akan menjadi modal yang plus kelak nanti.
Masalah-masalah ini juga sering membedakan cepat-lambatnya seorang dalam menyelesaikan masalah tersebut. sering juga masalah ini menjadi penghambat dalam perkuliahan seseorang sehingga menambah dong pu beban dalam berpikir maupun bertindak dimana saja dong ada. kalau sa boleh bilang ini menjadi batu sandungan buat dorang yang lambat dalam menyelesaikan studinya. di tambah lagi ada tekanan-tekanan yang datang dari kiri dan kanan. seakan bikin otak macam mau taputar ka..?. tapi, jangan takut dan yakin bahwa ko bisa mengatasi masalah yang ko hadapi itu. yakin dan berusaha bahwa ko bisa melewati itu dengan ko pu cara sendiri karena masing-masing orang itu punya cara sendiri tuk menyelesaikan masalah yang dong hadapi sendiri.
Banyak mahasiswa yang berpikir tuk menyelesaikan dong pu perkuliahan dengan nilai IPK yang memuaskan bahkan kumlaud. kenapa tidak, karena itu akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika suatu saat ko kembali ke daerah. bahkan IPK ini sangat membantu ko saat mau melamar pekerjaan. untuk mencapai target itu, banyak orang rela menghabiskan seluruh waktunya tuk belajar.
yang menjadi pertanyaannya.. apakah itu yang sebenarnya dibutuhkan oleh orang tua dong disana....?
Menurut sa pu pendapat, dapat IPK yang bagus tu merupakan hal yang luar biasa skali karena disana kitong pu kualitas secara individu memang teruji secara teoritis. tapi ko akan jadi lebih luar biasa kalau ko bisa menjadi contoh bagi ko pu masyarakat disana dan bisa berbagi ko pu skill itu bersama masyarakat disana biar dong juga bisa merasakan dan menerima skill itu. seperti mencari soft skill dan hard skill lainnya yang akan menjadi tenaga alternatif. masyarakat dong butuh bukti yang nyata bukan hanya sekedar nilai yang tidak teruji secara nyata di depan masyarakat.
kadang tong dsini pu waktu luang yang banyak skali. apalagi kalau su libur tu trada kerjaan sama sekali. pekerjaannya paling hanya bangun, tidur, makan, nonton. bgitu-bgitu saja. mungkin waktu itu kita bisa gunakan tuk mengasah kitong pu skil di bidang yang laen (diluar jurusan di kampus) yang minimal kira-kira dapat menambah wawasan buat ko dan lebih bagus lagi kalau ilmu itu dapat ko terapkan di ko pu daerah atau ko pu tempat tinggal nantinya.
tidak perlu cari pekerjaan yang susah, mungkin belajar perbaiki hp, komputer, TV, DVD, Tape, dll. tuk mengisi ko pu waktu luang. bukan ka..? hal diatas ini akan berguna nanti ..?
"yang sebenarnya masyarakat dong harapkan itu, suatu bukti yang nyata bukan teori"
God Bless
Label:
pengalaman
27 January 2013
Pace Kaliabo Keracunan Makanan
pace satu ne da keracunan makanan sampe su nafas-nafas terakhir jadi dia minta maaf ke dia pu maitua.
BACA SELENGKAPNYA.....
Pace: "mama, saya minta maaf e..? krn sa selingkuh dengan ko pu teman dekat Mince.
Mace: tra papa bapak
Pace: dengan ko pu adik Omni deng Sarlota juga.
Mace: iyo, sa su tau juga
Pace: dengan ko pu tanta Aksamina juga
Mace: Pace, pokoknya trapa2, smua sa su dengar. yang penting skrang ni bapak tenangkan pikiran dan bapa tidur diam saja. biarkan racun yang mama campur dengan makanan itu bekerja dengan baik.
Label:
Mob
Nene Ompong Naik Ojek
satu hari seorang nenek yang gigi ompong ne da naik ojek dari pasar ke rumah. Dalam perjalanan, ojek ngebut.
BACA SELENGKAPNYA.....
Nene bilang: "ade lali felan-felan...
baru ojek lari pelan-pelan.
karena lari terlalu lama jalan dan nene mungkin bosan jadi nene tanya: "ade, ini lali fake kiki belafa..?"
karena lari terlalu lama jalan dan nene mungkin bosan jadi nene tanya: "ade, ini lali fake kiki belafa..?"
ojek su terlalu emosi jadi ojek bilang: "ni lali fake kiki omfong...!!"
hahahahha... moga terhibur..
Label:
Mob
26 January 2013
Sebuah Sayatan di Hati
tataplah hari depan dengan segala harapan |
Dulu, waktu sa
masih kecil. suasana di kampung aman skali. Da pu masyarakat paling ramah,
kalau ada yang mau pindahkan rumah atau ada yang punya pekerjaan yang tidak
bisa dikerjakan sendiri tu dong saling bantu. Pokoknya paling rukun
sudah. Ditambah lagi dengan da pu tatanan budaya teratur rapi. Anak-anak muda
paling patuh terhadap orang tua di kampung, apalgi kepada kepala adat (kepala
desa) itu dong paling hormati skali. Kalau kepala desa suruh kerja, dong smua
rame-rame turun kerja. Diiringi dengan nyanyian adat “Yu Waita”. Nyanyian ini
seakan membakar semangat para pekerja untuk menyelesaikan tugas mereka. Sebesar
apapun dong pu tugas. Kalo dong su waita tu, tra lama lagi pekerjaan itu akan
selesai.
Sungguh, suasana
yang aman dan tentram. Pagi kalo matahari terbit tu, da pu awan susun rapi di kaki gunung seakan seperti tentara dong baris baru
kasih selamat pagi buat anak-anak sekolah yang dari dari pelosok dusun. Melewati
kabut awan yang menutupi sepanjang dong pu perjalanan. Sa ingat skali, kalo
pagi tu da pu dingin macam bikin tong tra kuat jalan. Kaki keram. Tapi bagi
anak sekolah, itu merupakan hal yang biasa. Saat pagi sperti itu da pu gunung tu
terlihat cerah skali. Trada awan yang tutup karena da pu awan su turun tuk
memberikan salam bagi warga situ. Terdengar suara kecil-kecil di bawah kaki gunung yang awalnya satu suara.
Lama-lama menjadi dua suara dan menjadi sekelompok suara yang serentak dong menyanyikan.
Ternyata itu adalah “yu waita” yang dinyanyikan oleh sekelompok anak kecil yang
sedang pergi ke sekolah tuk menimbah ilmu. Melewati gumpalan-gumpalan awan yang menutupi sepanjang
perjalanan itu. Ternyata lagu itu merupakan penyemangat mereka. Lagu itu juga
memberikan isyarat kepada teman-teman seumuran yang laen untuk segera bersiap dan
bersama tuk menuju tempat dimana dong menimbah ilmu.
Suasana saat itu
kental dengan budaya, ada sa pu teman-teman yang pake koteka ke sekolah. Waktu SD
kelas satu, dua. Itu bukan merupakan suatu yang baru bagi tong anak pribumi
karena memang hal itu sudah biasa dan itu memang tong pu budaya. Tapi sayang,
hal itu lama-kelamaan mulai hilang. Sejalan dengan datangnya banyak guru-guru
dan pedagang dari luar. Dong wajibkan kepada anak sekolah tuk berpakian
sekolah. Padahal, itu adalah tong warga pribumi pu pakean. Dong bilang itu tra
boleh karena kurang bagus tuk dilihat. Ditambah lagi dengan masuknya jalan raya
dari kota besar yang melewati sa pu kampung. Seakan membuat semua yang jauh
menjadi dekat. Dulu Nabire tu tong rasa paling jauh, tapi sekarang hanya berapa
jam saja su sampe lewat jalan darat. Banyak barang-barang baru masuk dari luar.
Membuat warga setempat tergoda dan bernafsu untuk memiliki barang tersebut. Tidak
terasa, perlahan tong pu tatanan budaya yang tersusun rapi tu mulai hancur. Anak-anak
mudah su mulai gabung dengan orang luar. Anak-anak itu terhanyut dengan
iming-iming yang dong kasih. Dampaknya, apapun
yang orang tua dong kasih tau tu anak mudah su tra mau ikut. Dong su rasakan
sesuatu yang lebih enak, disana dong dapat imbalan “mege” (uang) dengan gampang.
Dong kerja sedikit su dapat uang. Sapa juga yang tra mau kalau seperti itu. Pekerjaan
yang dulu dong biasa kerja secara sukarela itu mulai berubah.
Orang tua dong
suruh kerja bakti, anak muda dong bilang “mana uang”. Seakan uang itu menjadi
tuan mereka. Dong melawan ke orang tua, baru dong bilang “kam mau bayar pake
uang apa..? bikin rugi kita pu tenaga saja”. Banyak anak muda menjadi kurir
bagi orang pendatang di sa pu tempat. Banyak juga yang lupa tuk pergi ke
sekolah. Bagi mereka, yang penting su ada uang tu su cukup. Untuk apa pergi ke
sekolah tiap pagi tabrak awan dan angin. Bikin rugi saja, lebih baik kerja
sdikit tapi dapat mege. Itu sudah lebih dari cukup. Lama- lama, itu menjadi
kebiasaan yang susah dirubah. Sampai-sampai, dong mau jual dong pu tanah. Bagaimana
tidak, iming-iming yang dong kasih juga menggiurkan. Dong tra sadar, kalau
hidup itu tidak hanya sekarang saja. kam pu anak mau taruh dimana..?. pedagang
su mulai menempati tanah yang dong su beli tadi, di sana dong jual
barang-barang lebih mahal 2 kali lipat. (Bersambung…)
Label:
Renungan
Subscribe to:
Posts (Atom)