24 March 2015

Setiap Hari Kenyang

ilustrasi
Ya, begitulah kalau tinggal di rumah ini. Rumah milik Petrus Pekei dan Seperlimen Agapa. Sementara, mereka berdua menjadi orangtua wali saya. Saya lebih senang panggil mereka dengan panggilan om pekamoye dan made agapa dega. Kami tinggal di Kompleks Apeyai, Desa Gakokebo, kecamatan Tigi Utara, tepat di samping jalan raya Trans Nabire-Deiyai-Paniai.Kata kompleks “APEYAI” berasal dari gunung kecil yang berada di samping rumah. Gunung kecil ini berada di bawah gunung tinggi yang menjadi pujaan 3 kabupaten yaitu gunung Deiyai. Kami tinggal tepat di bawah kaki gunung Deiyai. 

Udara disini lumayan dingin. Setiap malam saya tidur dengan menggunakan jaket yang om belikan di pasar enarotali. Walau demikian, kadang malam saya masih merasakan badan keram karena dingin. Kadang, malam terasa berada di kota besar karena bunyi kendaraan yang melintas terdengar tanpa henti. Soal makanan, Selama saya tinggal sebulan lebih di rumah ini tidak perlu ditanyakan lagi. Setiap hari perut saya tidak pernah kosong. Bukan hanya kosong, tapi perut kadang tidak mampu menampung makanan. Bagemana tidak..? makanan untuk saya, mamade biasa isi di Loyang. Walau beberapa kali saya sering mengatakan ke mamade agar timba makanan di piring biasa karena saya tidak terbiasa makan di piring yang besar. Namun, mamade tetap bersikeras untuk kasih makanan di Loyang. Hampir setiap pagi saya membuang sebagian makanan tersebut. Mamade tidak pernah marah saya. Mamade bilang “ada bebek jadi nanti kasih bebek saja”. Hahhahaah, beberapa kali mamade lihat saya buang sisa makanan tpi mamade tetap kasih makanan di wadah yang sama. 

Tidak jauh dari tempat kami tinggal, tepatnya di ujung tanjung Apeyai masyarakat setempat sering mengadakan pasar tradisional setiap hari selasa-kami-sabtu. Menurut kebiasaan disini, mereka mengadakan pasar tradisional pada hari tersebut karena di pasar induk Waghete biasa hari pasarnya setiap senin-rabu-jumat. Meski demikian, saya jarang ke pasar. Biasanya om yang bangun pagi lalu menuju ke pasar untuk membeli makanan. om beli makanan tidak sedikit. Kadang saya sampai heran. Betapa banyaknya bahan makanan yang om beli. Namun, saya sudah tahu. Siapa om sebenarnya dan selera makannya bagemana…? Hahahaa. Sekilas kalau saya gambarkan om menurut selera makannya itu, om orangnya rajin, ulet, pekerja keras, dan suka makan banyak. Sambil bercanda, Om selalu paksa saya agar makan banyak, biar badan gendut. hahaha

Badan saya mulai gendutan. Hal tersebut terlihat ketika saya bercermin. Kaget rasanya, pipi saya yang dahulu terlihat cekung. Kini sudah terlihat cembung. Beberapa kali saya capture foto dengan handpone lalu melihat muka berulang-ulang. Hahaha… hasilnya benar. Puji Tuhan, keadaan saya baik-baik disini. Walau setiap pagi tadah angin dingin. Mamade setiap pagi buatkan kami Teh hangat untuk santap dengan nota. Wah, terasa udara dingin yang mengusik hati hilang entah kemana. Kalau saya gambarkan, mamade agapa dega orangnya sangat baik. Sulit untuk saya tuliskan dalam kata-kata. Begitu pula om pekamoye. Om melengkapi semua keperluan saya. Setiap perjalanan jauh om pasti ikutkan saya. Kami berdua sering juga berjalan ke luar kota.

BACA SELENGKAPNYA.....