22 May 2013

SELULOSA DAN ENZIM SELULASE

Selulosa merupakan homopolisakarida dengan glukosa sebagai monomernya. Molekul selulosa berbentuk linier dan tak bercabang yang terdiri dari 10.000 sampai 15.000 unit D-glukosa (Lehninger, 2008).Perbedaan selulosa dengan amilosa yang juga polisakarida dari glukosa terletak pada konfigurasi residu glukosa penyusunnya.Selulosa tersusun dari residu-residu β-glukopiranosil yang dihubungkan dengan ikatan β(1à4), sedangkan amilosa oleh ikatan α(1à4) akibatnya terdapat perbedaan yang kontras dalam hal struktur dan sifat fisik keduanya. Gambar 2 di bawah menunjukkan perbedaan ikatan glikosidik glukosa yang terdapat pada amilosa dan selulosa.
a






Gambar 2  Struktur Amilosa (a) dan Struktur Selulosa (b)
(sumber: Lehninger, 2008)




Selulosa adalah senyawa organik yang paling melimpah di alam.Ada dua tipe dasar selulosa yang terdapat di alam, yaitu pektoselulosa dan lignoselulosa. Contoh pektoselulosa seperti rami yang mengandung 80% selulosa dan contoh lignoselulosa yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sebagai senyawa utama penyusun dinding sel tanaman, selulosa mencakup sekitar 30% dari keseluruhan material tumbuhan (90% dari kapas dan 50% dari kayu merupakan selulosa).
Pemanfaatan selulosa telah dilakukan di berbagai bidang, diantaranya untuk produksi kertas, fiber, dan senyawa kimia turunannya untuk industri plastik, film fotografi, rayon, dan lainnya. Produk hidrolisis selulosa yaitu gula (glukosa) juga merupakan senyawa yang vital dalam industri bioproses. Oleh karena itu penggunaan selulosa sebagai sumber glukosa, di samping sebagai sumber energi terbarukan yang murah dan melimpah untuk berbagai keperluan semakin berkembang. Hidrolisis selulosa dapat dilakukan dengan menggunakan asam kuat maupun enzim selulase.Hewan herbivora dapat menggunakan selulosa sebagai bahan makanan karena memiliki rumen mikroflora untuk menghasilkan enzim selulase. Rumen mikroflora merupakan komunitas dari berbagai jenis mikroorganisme yang hidup di dalam perut hewan herbivora tersebut.
Selulase merupakan kumpulan dari beberapa enzim yang bekerja bersama untuk hidrolisis selulosa.Mikroorganisme tertentu menghasilkan partikel yang dinamakan selulosom. Partikel inilah yang akan terdisintegrasi menjadi enzim-enzim, yang secara sinergis mendegradasi selulosa (Belitz dkk, 2008). Sedikitnya ada tiga enzim yang terlibat dalam degradasi atau hidrolisis selulosa, yaitu endo-β-glukanase, ekso-β-glukanase, dan β-glukosidase. Nama lain dan fungsi dari enzim tersebut dalam hidrolisis selulosa dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 Komponen enzim di dalam kompleks enzim selulase
EC No.
Nama
Sinonim
Reaksi
3.2.1.4
Endo-β-glukanase
Faktor Cx; CMCase; 1,4-β-D-glukan glukanohidrolase
Endohidrolisis ikatan 1,4-β-D-glukosidik, membentuk glukosa dan selo-oligosakarida.
3.2.1.91
Ekso- β-glukanase
Faktor C1; avicelase; 1,4-β-D-glukan selobiohidrolase
Eksohidrolisis ikatan 1,4-β-D-glukosidik membentuk selobiosa dari selulosa atau 1,4-β-glukooligosakarida.
3.2.1.21
β-glukosidase
Selobiase; amygdalase
Hidrolisis residu β-D-glukosa terminal dalam β-glukan.
(sumber: Belitz dkk, 2008)

Pengelompokkan enzim selulase berdasarkan kespesifikan substrat masing-masing enzim yaitu: endo-β-1,4-glukanase (β-1,4-D-glukan-4-glukanohidrolase) menghidrolisis ikatan glikosidik β-1,4 secara acakterutama pada daerah amorf serat selulosa. Enzim ini dapat bereaksi dengan selulosa kristal tetapi kurang aktif. Selain itu, endo-β-1,4-glukanasetidak menyerang selobiosa, tapi menghidrolisis selodekstrin danselulosa yang telah dilunakkan dengan asam fosfat dan selulosa yang telah disubstitusi (seperti CMC). Enzim ini secara umum dikenal sebagai CMC-ase atau selulase Cx.
Enzim β-1-glukanase atau secara umum dikenal dengan selulase C1, menyerang ujung rantai selulosa nonpereduksi dan membebaskan selobiosa tetapi tidak menyerang selulosa yang disubstitusi. Sedangkan  enzim β-1,4-glukosidase (selobiase) menghidrolisis selobiosa dan rantai pendek selo-oligosakarida yang menghasilkan glukosa.
Tahapan-tahapan hidrolisis selulosa oleh selulase dapat dilihat pada Gambar 3.


  
Gambar 3 Tahapan-tahapan hidrolisis selulosa
(Sumber: Ghori, 2001).

Faktor C1 sangat diinhibisi oleh produknya, sehingga selobiase diperlukan agar hidrolisis selulosa dapat berlangsung. Selobiosa juga diinhibisi oleh produknya glukosa, sehingga hidrolisis sempurna selulosa hanya dapat dilakukan jika tersedia selobiosa dalam jumlah besar atau glukosa yang terbentuk segera dipisahkan.
BACA SELENGKAPNYA.....

19 May 2013

Download Alkitab Elektronik 2.7 Gratis


Tampilan Alkitab elektonik 2.7.
 Zaman sekarang merupakan zaman modern. zaman serba instan, banyak inovasi-inovasi modern yang tersaji seakan menggoda para konsumen untuk memilikinya. godaan di zaman ini sangatlah banyak, mulai dari telepon genggam hingga sampai ke komputer. Dengan menggunakan alat ini, kita bisa mengelilingi dunia dengan sekali klik. sampai-sampai ada yang menulis status demikian "untuk apa belajar di zaman modern ini, dengan sekali klik mouse kita sudah menggenggam dunia".  Suatu kalimat yang menggambarkan betapa mudahnya mengakses semua informasi dari seluruh dunia dengan bermodalkan Komputer dan Gadget yang terhubung ke situs Internet.
BACA SELENGKAPNYA.....

16 May 2013

QUORUM SENSING: Sistem komunikasi bakteri dan prosesnya..

proses pembentukan Biofilm pada bakteri.
Sistem komunikasi tidak hanya terjadi pada manusia dan jenis hewan multiseluler saja. Penelitian terbaru menyatakan bahwa makhluk hidup uniseluler juga memiliki sistem komunikasi. Bentuk komunikasi yang terjalin dengan begitu rapi dan terorganisir. Bakteri tidak bisa berbicara selayaknya manusia, namun mereka sendiri memiliki sistem komunikasi tersendiri yang dikenal dengan Quorum Sensing.
Quorum sendiri sebenarnya merupakan bentuk interaksi antar bakteri. Adanya Quorum sensing membuktikan bahwa bakteri pun menjalin komunikasi melalui sinyal yang di keluarkan (ekskresikan) oleh bakteri sehingga mereka saling kenal satu dengan yang lainnya. Sistem interaksi Quorum sensing mengakibatkan bakteri sejenis saling mengenal, saling berkomunikasi dan berkumpul di salah satu tempat. Sistem interaksi Quorum sensing mengakibatkan bakteri sejenis saling mengenal, saling berkomunikasi dan berkumpul di salah satu tempat. sinyal yang dihasilkan ini disebut Autoinducer. setiap spesies bakteri menghasilkan autoinducer yang berbeda sehingga sinyal yang dihasilkan oleh suatu bakteri akan dikenal oleh sesama spesies.
BACA SELENGKAPNYA.....