28 February 2009

73 Balita di Papua Terinfeksi HIV/AIDS

JAYAPURA--MI: Sebanyak 73 bayi usia di bawah lima tahun (Balita) di Papua saat ini terinfeksi penyakit HIV/AIDS dari jumlah keseluruhan 4.305 orang yang resmi terdata terinfeksi penyakit yang mematikan itu. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, di Jayapura, Senin 24 feb 2009 ,menjelaskan, dari 73 balita yang terinfeksi HIV/AIDS tercatat 50 balita di antaranya berusia antara 1-4 tahun, sedangkan sisanya kurang dari 1 tahun. Para balita itu mengidap virus yang menyerang kekebalan tubuh dari orang tuanya yang secara medis telah dinyatakan positif HIV/AIDS. Sedangkan mereka yang berusia 5-14 tahun tercatat sebanyak 43 orang dan yang paling prodektif yakni 20-29 tahun mencapai 1.957 orang, menyusul usia 30-39 tahun sebanyak 1.102 orang.

Dari data itu juga terungkap, saat ini tercatat 4.305 orang yang terinfeksi HIV/AIDS dan dari jumlah tersebut sebanyak 1.681 orang di antaranya bermukim di Kabupaten Mimika, menyusul Merauke 987 orang, Nabire 522 orang, Biak 442 orang, Kota Jayapura 231 orang, Kabupaten Jayapura 209 dan Kabupaten Yawa 66 orang. Sedangkan Kabupaten Puncak Jaya 19 orang, Paniai 19 orang, Mappi sebanyak sembilan orang dan Kabupaten Keerom dua orang. "HIV/AIDS dapat menyerang siapapun yang melakukan perilaku yang dapat memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh. Dengan demikian penyakit ini bukan hanya menginfeksi golongan tertentu, melainkan semua orang," kata Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua, drh Konstan Karma.

Sementara itu, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah HIV dan AIDS di Papua, World Vision bekerja sama dengan mitra lokalnya Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Dinas Pendidikan Kota Jayapura pada 17 Februari hingga 19 Februari lalu telah menyelenggarakan Pelatihan bertemakan "Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS" bagi 30 orang guru SMP. Menurut Koordinator Program Penanggulangan HIV/AIDS World Vision, dr Ronald Gunawan, pelatihan ini tidak bertujuan hanya sekedar untuk membekali guru dengan informasi dasar tentang HIV dan AIDS.

Ronald Gunawan menjelaskan, kegiatan ini ditujukan kepada para guru SMP karena disadari kelompok umur yang paling banyak terdapat kasus HIV dan AIDS adalah pemuda dan remaja. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua menunjukkan bahwa kelompok umur 20-29 tahun adalah kelompok umur tertinggi untuk kasus AIDS. "Artinya jika mereka terinfeksi sekitar lima tahun sebelumnya, berarti kemungkinan terinfeksi HIV pada usia sekitar 15 tahun. Karena data inilah, upaya pencegahan HIV ditujukan bagi kelompok umur dibawah usia itu, yaitu usia SMP," katanya.

Ronald juga menambahkan bahwa usia SMP adalah usia remaja yang suka bereksperimen. pada usia ini, remaja suka mencari hal-hal baru, bahkan yang beresiko membahayakan diri mereka sekalipun. Untuk itulah, pendidikan kecakapan hidup ditujukan untuk memampukan remaja untuk berpikir rasional dan bertanggungjawab. World Vision Indonesia adalah lembaga kemanusiaan Kristen internasional yang bekerja untuk menciptakan perubahan pada kehidupan anak-anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. (Ant/OL-02).
BACA SELENGKAPNYA.....

27 February 2009

Dinosaurus Omnivora Ditemukan di Argentina

BUENOS AIRES, KAMIS - Fosil seekor dinosaurus raksasa yang ditemukan di Argentina ditengarai sebagai omnivora atau pemakan daging maupun tumbuh-tumbuhan. Ia merupakan spesies peralihan antara dinosaurus pemakan tumbuhan dan dinosaurus pemakan daging.

"Ini bagian terpenting dalam teka-teki mengenai asal-usul dinosaurus," ujar Oscar Alcober, direktur Natural Sciences Museum di San Juan, 1200 kilometer barat Buenos Aires, Argentina.

Alcober menemukan fosil tersebut di taman fosil Ischigualasto-Valle de la Luna tiga tahun lalu bersama Ricardo Martinez, kepala divisi paleontologi museum yang sama. Hasil penemuannya dideskripsikan dalam jurnal online di PlosOne.org.


Selama ini wilayah Argentina dikenal sebagai surga penemuan fosil karena banyak serta beragamnya temuan fosil di negara tersebut. Pada tahun 1980-an ditemukan fosil dinosaurus terbesar pemakan tumbuhan di Neuquen, Argentinosaurus huinculensis yang panjang tubuhnya mencapai 40 meter. Kemudian pada tahun 1993 ditemukan pula fosil dinosaurus terbesar pemakan daging, Giganotosaurus carolinii.
BACA SELENGKAPNYA.....

13 February 2009

Asal Usul Cendrawasih


Di daerah Fak-fak tepatnya, pegunungan Bumberi hiduplah seorang perempuan tua bersama seekor anjing betina. Perempuan tua bersama anjing itu mendapatkan makanan dari hutan berupa buah-buahan dan kuskus. Hutan adalah ibu mereka yang menyediakan makanan untuk hidup. Mereka berdua hidup bebas dan bahagia di alam.

Suatu ketika, seperti biasanya mereka berdua ke hutan untuk mencari makan. Perjalanan yang cukup memakan waktu belum juga mendapatkan makanan. Anjing itu merasa lelah karena kehabisan tenaga. Pada keadaan yang demikian tibalah mereka berdua pada suatu tempat yang ditumbuhi pohon pandan yang penuh dengan buah. Perempuan tua itu serta merta memungut buah itu dan menyuguhkannya kepada anjing betina yang sedang kelaparan. Dengan senang hati, anjing betina itu melahap suguhan segar itu. Anjing betina itu merasa segar dan kenyang.

Namun, anjing itu mulai merasakan hal-hal aneh di perutnya. Perut anjing itu mulai membesar. Perempuan tua itu memastikan bahwa, ternyata sahabatnya (anjing betina) itu bunting.Tidak lama kemudian lahirlah seekor anak anjing. Melihat keanehan itu, si perempuan tua itu segera memungut buah pandan untuk dimakannya, lalu mengalami hal yang sama dengan yang dialami oleh sahabatnya. Perempuan tua itu melahirkan seorang anak laki-laki. Keduanya lalu memelihara mereka masing-masing dengan penuh kasih sayang. Anak laki-laki diberi nama: Kweiya.


Setelah Kweiya menjadi besar dan dewasa, dia mulai membuka hutan dan membuat kebun untuk menanam makanan dan sayuran. Alat yang dipakai untuk menebang pohon hanyalah sebuah pahat (bentuk kapak batu). Karenannya, Kweiya hanya dapat menebang satu pohon setiap harinya. Ibunya ikut membantu dengan membakar daun-daun dari pohon yang telah rebah untuk membersihkan tempat itu sehingga asap tebal mengepul ke langit. Setiap kali, hutan lebat itu dihiasi dengan kepulan asap tebal yang membumbung tinggi. Keduanya tidak menyadari bahwa mereka telah menarik perhatian orang dengan mengadakan kepulan asap itu.
Konon ada seorang pria tua yang sedang mengail di tengah laut terpaku melihat suatu tiang asap yang mengepul tinggi ke langit seolah-olah menghubungi hutan belantara dengan langit. Dia tertegun memikirkan bagaimana dan siapakah gerangan pembuat asap misterius itu. Karena perasaan ingin tahu mendorongnya untuk pergi mencari tempat di mana asap itu terjadi. Lalu ia pun segera menyiapkan diri dengan bekal secukupnya dan dengan bersenjatakan sebuah kapak besi, ia pun segera berangkat. Pria itu berangkat bersama seekor kuskus yang dipeliharanya sejak lama. Perjalanannya ternyata cukup memakan waktu. Setelah seminggu berjalan kaki, akhirnya ia mencapai tempat di mana asap itu terjadi.

Setibannya di tempat itu, ternyata yang ditemui adalah seorang pria tampan membanting tulang menebang pohon di bawah terik panas matahari dengan menggunakan sebuah kapak batu berbentuk pahat. Melihat itu, ia menghampiri lalu memberi salam: “weing weinggiha pohi” (artinya selamat siang) sambil memberikan kapak besi kepada Kweiya untuk menebang pohon-pohon di hutan rimba itu. Sejak itu pohon-pohonpun berjatuhan bertubi-tubi. Ibu Kweiya yang beristerahat di pondoknya menjadi heran. Ia menanyakan hal itu kepada Kweiya, dengan alat apa ia menebang pohon itu sehingga dapat rebah dengan begitu cepat.

Kweiya nampaknya ingin merahasiakan tamu baru yang datang itu. Kemudian ia menjawab bahwa kebetulan pada hari itu satu tangannya terlalu ringan untuk dapat menebang begitu banyak pohon dalam waktu yang sangat singkat. Ibunya yang belum sempat melihat pria itu percaya bahwa apa yang diceritakan oleh anaknya Kweiya memang benar. Dan karena Kweiya minta disiapkan makanan, ibunya segera menyiapkan makanan sebanyak mungkin. Setelah makanan siap dipanggilnya Kweiya untuk pulang makan. Kweiya bermaksud mengajak pria tadi untuk ikut makan ke rumah mereka dengan maksud memperkenalkannya kepada ibunya sehingga dapat diterima sebagai teman hidupnya.

Dalam perjalanan menuju rumah Kweiya memotong sejumlah tebu yang lengkap dengan daunnya untuk membungkus pria tua itu. Lalu setibanya di dekat rumah, Kweiya meletakkan, “bungkusan tebu” itu di luar rumah. Sewaktu ada dalam rumah Kweiya berbuat seolah-olah haus dan memohon kepada ibunya untuk mengambilkan sebatang tebu untuk di makannya sebagai penawar dahaga. Ibunya memenuhi permintaan anaknya lalu keluar hendak mengambil sebatang tebu. Tetapi ketika ibunya membuka bungkusaan tebu tadi, terkejutlah ia karena melihat seorang pria yang berada di dalam bungkusan itu. Serta-merta ibunya menjerik ketakutan, tetapi Kweiya berusaha menenangkannya sambil menjelaskan bahwa dialah yang mengakali ibunya dengan cara itu. Harapan agar ibunya mau menerima pria tersebut sebagai teman hidupnya, karena pria itu telah berbuat baik terhadap mereka. Ia telah memberikan sebuah kapak yang sangat berguna dalam hidup mereka nanti. Sang ibu serta merta menerima baik pikiran anaknya itu dan sejak itu mereka bertiga tinggal bersama-sama.

Setelah beberapa waktu lahirlah beberapa anak di tengah-tengah keluarga kecil tadi, dan kedua orang tua itu menganggap Kweiya sebagai anak sulung mereka. Sedang anak-anak yang lahir kemudian dianggap sebagai adik-adik kandung dari Kweiya. Namun dalam perkembangan selanjutnya dari hari ke hari hubungan persaudaraan antara mereka semakin memburuk karena adik-adik tiri dari Kweiya merasa iri terhadap Kweiya.

Pada suatu hari, sewaktu orang tua mereka sedang mencari ikan, kedua adiknya bersepakat mengeroyok Kweiya serta mengiris tubuhnya sehingga luka-luka. Karena merasa kesal atas tindakan kedua adiknya itu, Kweiya menyembunyikan diri di salah satu sudut rumah sambil meminta tali dari kulit pohon “Pogak nggein” (genemo) sebanyak mungkin. Sewaktu kedua orang tua mereka pulang ditanyakan di mana Kweiya tetapi kedua adik tirinya tidak berani menceritakan di mana Kweiya berada. Lalu adik bungsu mereka, yaitu seorang anak perempuan yang sempat menyaksikan peristiwa perkelahian itu menceritakannya kepada kedua orang tua mereka. Mendengar cerita itu si ibu tua merasa ibah terhadap anak kandungnya. Ia berusaha memanggil-manggil Kweiya agar datang. Tetapi yang datang bukannya Kweiya melainkan suara yang berbunyi: “Eek..ek, ek, ek, ek!” sambil menyahut, Kweiya menyisipkan benang pintalannya pada kakinya lalu meloncat-loncak di atas bubungan rumah dan seterusnya berpindah ke atas salah satu dahan pohon di dekat rumah mereka.

Ibunya yang melihat keadaan itu lalu menangis tersedu-sedu sambil bertanya-tanya apakah ada bagian untuknya. Kweiya yang telah berubah diri menjadi burung ajaib itu menyahut bahwa, bagian untuk ibunya ada dan disisipkan pada koba-koba (payung tikar) yang terletak di sudut rumah. Ibu tua itu lalu segera mencari koba-koba kemudian benang pintalan itu disisipkan pada ketiaknya lalu menyusul anaknya Kweiya ke atas dahan sebuah pohon yang tinggi di hutan rumah mereka. Keduanya bertengkar di atas pohon sambil berkicau dengan suara: wong, wong, wong, wong, ko,ko, ko, wo-wik!!

Dan sejak saat itulah burung cenderawasih muncul di permukaan bumi di mana terdapat perbedaan antara burung cenderawsih jantang dan betina. Burung cenderawasih yang buluhnya panjang di sebut siangga sedangkan burung cenderawasih betina disebut: hanggam tombor yang berarti perempuan atau betina. Keduanya dalam bahasa Iha di daerah Onin, Fak-fak.

Adik-adik Kweiya yang menyaksikan peristiwa ajaib itu meresa menyesal lalu saling menuduh siapa yang salah sehingga ditinggalkan ibu dan kakak mereka. Akhirnya mereka saling melempari satu sama lain dengan abu tungku perapian sehingga wajah mereka ada yang menjadi kelabu hitam, ada yang abu-abu dan ada juga yang merah-merah, lalu mereka pun berubah menjadi burung-burung. Mereka terbang meninggalkan rumah mereka menuju ke hutan rimba dengan warnanya masing-masing. Sejak itu hutan dipenuhi oleh aneka burung yang umumnya kurang menarik di bandingkan cenderawasih.

Ayah mereka memanggil Kweiya dan istrinya dan menyuruh mengganti warna buluh, namun mereka tidak mau. Ayah mereka khawatir buluh yang indah itu justru mendatangkan mala petaka bagi mereka. Dia berpikir suatu ketika orang akan memburuh mereka termasuk ketiga anaknya yang lain. Ayah merasa kecewa kerena mereka tidak mengindahkan permintaan mereka untuk berubah buluh. Kini Ayahnya kesepian dan sedih, ia melipat kedua kaki lalu, menjemburkan dirinya ke dalam laut dan menjadi penguasa laut “Katdundur”.

BACA SELENGKAPNYA.....

12 February 2009

Resiko Penggunaan Ponsel


Dua penelitian yang dilakukan secara terpisah telah mengungkap beberapa resiko yang dihadapi pengguna ponsel. Temuan ini menambah panjang kontroversi terhadap dampak yang ditimbulkan piranti yang sudah tak dapat dipisahkan lagi dengan kehidupan manusia modern ini.

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Profesor Lennart Hardell dari University Hospital di Orebro menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan ponsel mengalami peningkatan glioma atau atau kanker sel glial yang berpengaruh pada otak dan syaraf tulang belakang.

Menurut hasil penelitian ini, anak-anak yang mulai menggunakan ponsel sebelum usia 20 tahun menghadapi resiko lima kali lebih besar terjangkit tumor ini. Temuan yang sama juga menunjukkan bahwa mereka ini beresiko mengalami gangguan syaraf pendengaran yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi pendengaran.

Sementara penelitian lain yang dilakukan secara terpisah menunjukkan bahwa meletakkan ponsel dalam saku dapat mengurangi kesuburan sperma pria yang membawa ponsel tersebut. Penelitian yang dilakukan Cleveland Clinic ini menyertakan 32 subjek yang diletakkan pada jarak sekitar 2,5 cm dari ponsel untuk menyimulasikan posisi ponsel dalam saku. Subjek ini kemudian dikenai radiasi frekuensi 850Mhz selama satu jam.

Menurut sebuah berita yang dilansir IT News hari Selasa (23/09/08), hasilnya menunjukkan bahwa sampel ini mengalami penurunan jumlah antioksidan yang berdampak pada kelangsungan hidup dan kemampuan gerak sperma ini. Menurut para peneliti, temuan ini sangat penting artinya karena dari hasil penelitian ini mereka dapat mengembangkan lagi penelitian mereka untuk memahami dampak dari piranti elektronik yang sudah jadi bagian hidup sehari-hari ini.
BACA SELENGKAPNYA.....

Pemekaran Dogiyai Untuk Siapa?

Oleh : Frans Ign Bobii

KabarIndonesia - Di kala pemekaran Kabupaten Dogiyai datang dari sebuah pergulatan yang tidak sehat, di mana saat itu berkembang berbagai fenomena antara kelompok pro dan kelompok kontra. Kita toleh kembali bahwa kelompok propemekaran memiliki iktikad untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui pemekaran. Sedangkan kelompok kontra memiliki berbagai pengalaman akibat pemekaran dan perlakuan pemerintah indonesia terhadap kehidupan masyarakat.

Sudah beberapa bulan lalu Kabupaten Dogiyai telah dimekarkan, seiring dengan pemekaran itu Adauktus Takerubun menjadi pejabat Bupati untuk mempersiapkan perangkat daerah menuju kabupaten devinitif. Tugas penjabat bupati memiliki tiga tugas pokok yakni, mempersiapkan birokrasi kelembagaan, membentuk KPUD dan mempersiapkan infrastrukturnya.


Dalam ikthisar membangun tiga tugas pokok itu memiliki keunikan dimana dalam sepak terjangnya terlihat ada keunikan yang berimbas pada munculnya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat itu sendiri. Kesenjangan sosial mulai terlihat ketika penempatan personil (kabinet). Karakter itu lebih mengutamakan kelompok yang bukan sasaran pemekaran. Mestinya dipahami, bahwa sasaran pemekaran adalah untuk memberdayakan potensi lokal dan hal itu merupakan amanat UU Nomor 21/2001.

Upaya membangun Dogiyai yang digalang bersama kabinetnya sedang menanamkan benih-benih disentrisasi dalam pelayanan. Mesti dipaham bahwa untuk membangun mesti membutuhkan waktu dan tenaga dan memang hal itu wajar membangun tidak semuda seperti membalikkan telapak tangan. Walaupun demikian menjadi sorotan adalah soal cara meletakkan dasar pembangunan untuk lima sepuluh tahun ke depan. Dogiyai akan tinggal bersama rakyat di sana, organisasi pemerintah bukan organisasi temporer yang hanya dilahirkan untuk sesaat akan tetapi Dogiyai dimekarkan untuk kepentingan pembangunan manusia seutuhnya menuju suatu perubahan agar bisa bersaing dengan manusia lain di Papua.

Mari kita berbalik kebelakang terkait dengan perkembangan pembangunan di Papua, khususnya di Nabire. Dogiyai hadir untuk membangun dan memperbaiki pola hidup sambil mengangkat potensi lokal terutama manusianya, SDA dan berbagai aspek lainnya, setelah wilayah itu dianggap tertinggal ketika berada diwilayah pemerintahan Nabire.

Maju mundurnya Dogiyai ada di tangan rakyat bukan di tangan kelompok birokrasi yang menurut pemerintah Dogiyai dipandang sebagai Obyek pembangunan.

“Pada kesempatan rapat bersama dengan eselon II, III, dan IV yang dipimpin langsung pejabat Bupati terkesan mencecerkan sejumlah persoalan yang nantinya menjadi utopia dalam pembangunan ke depan. Semisalnya pernyataan bupati yang mengatakan pemerintah bertangungjawab kepada gubernur bukan kepada masyarakat ataupun kelompok tertentu yang dibentuk untuk kepentingan sesaat.

Pernyataan ini menggambarkan adanya sikap dan kepemimpinan otoriter dalam menakodai Dogiyai menuju kemandirian. Pernyataan lain yang dilontar pejabat bupati bahwa yang akan menjadi honorer di lingkungan Dogiyai adalah mereka yang memiliki profesi (ketrampilan).

Menyimak sejumlah pernyataan itu tatkala telah menyindir pola hidup manusia pedalaman. Sebab Dogiyai dimekarkan bukan untuk orang-orang pintar akan tetapi justru mau mengangkat harkat dan martabat manusia yang terlantar, terbelakang yang selalu dilakoni dengan tidak mampu. Lantas apa yang mesti dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Dogiyai dalam memberdayakan manusia lokal di sana? pakah pemerintah hadir untuk mereka yang pintar, mampu dan memiliki kemampuan dan bagaimana dengan mereka yang terlena dalam keterpurukan hidup?

Pemekaran buat Orang Pintar
Tujuan pemekaran untuk memperpendek rentang kendali pemerintah, ini semua kalimat yang selalu dipakai untuk menguasai kelompok marginal di Tanah Papua. Sebab kenyatan pemekaran hadir dengan dalil memperdayakan manusia lokal melalui pemekaran namun kenyataan adalah justru orang lokal menjadi penonton setia di tanah perdikan.

Pemekaran Dogiyai dan beberapa daerah di Papua terkesan sedang menyangkal identitas, sebab seharusnya manusia lokal diperdayakan dalam kanca birokrasi ataupun pemberdayaan lain. Apalagi aspek lain, ekonomi, kesehatan berimbas terciptakan kecemburuan sosial yang nantinya akan menjadi bumeran dalam membangun sebuah daerah otonom sepanjangan lembaga pemerintah berjalan membangun. Siapa yang bertanggungjawab kalau sebuah daerah terlantar karena perlakuan pemimpin yang menganggap rakyat sebagai musuh, mesti rakyat diposisikan sebagai pengontrol jalannya roda pemerintah. (*)

BACA SELENGKAPNYA.....

Jalan Menuju Kemandirian Dogiyai

Oleh : Frans Ign Bobii

Drs. Adouktus Takerubun, "Saya Siapkan Jalan Menuju Kemandirian Dogiyai."

KabarIndonesia - Kabupaten Dogiyai telah diresmikan oleh Mendagri Mardyanto pada tanggal 20 Maret, seiring dengan peresmian kabupaten pula, Drs. A. Takerubun telah dilantik sebagai Pejabat Bupati Dogiyai, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pemekaran Dogiyai. Berikut komentar Drs. A. Takerubun yang dikembangkan Harian KabarIndonesia.

Kabupaten baru tentunya memerlukan berbagai upaya untuk meletakkan sejumlah dasar pembangunan. Dalam kondisi inilah pejabat bersama masyarakat sedang mencari format pola pembangunan yang mestinya menyentuh pada kehidupan. Secara geografis wilayah Dogiyai terdiri dari dua wilayah, yakni lembah Mapia dan lembah Kamuu. Dua wilayah ini secara implisit memiliki sejarah dalam perkembangannya. Pejabat Bupati kini mulai menata baik struktur pemerintahan serta pembangunan fisik.


Hampir semua kabupaten pemekaran di seluruh Indonesia mengalami nasib yang sama. Dalam meletakkan pola pembangunan sebelum kabupaten Devinitif adalah beban pemerintahan pejabat bupati. Kabupaten Dogiyai terdiri dari dua wilayah pembangunan, semasa masih bergabung dengan kabupaten Nabire warga Dogiyai merasa dilupakan oleh pembangunan.

Pemikiran muncul akibat luasnya wilayah serta kondisi medan yang sulit dijangkau oleh pemerintah Nabire. Bukan berarti pemerintah melupakan wilayah Dogiyai dalam pembangunan selama ini. Pemerintah Nabire juga telah memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana.

Salah satu upaya pemerintah kabupaten Nabire bersama masyarakat Dogiyai adalah memekarkan kabupaten Dogiyai menjadi sebuah kabupaten lepas dari kabupaten induk. Sebelumnya pemerintah Nabire sempat memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintah melalui pemekaran distrik, sejak 2006 hingga 2007. Ternyata juga pemekaran sejumlah distrik menjadi persiapan pemenuhan syarat administrasi dalam memekarkan kabupaten yang sekarang disebut Kabupaten Dogiyai.

Sejak 20 Maret hingga saat ini belum menampakkan hasil dalam meletakkan pola pembangunan, yang terlihat adalah hanya pembentukan kelembagaan Birokrasi pemerintahan. Sesuai dengan ketentuan organisasi yang bersifat bagan mini (mini kelembagaan) sudah terbentuk dan hal itu sama dengan semua kabupaten pemekaran di seluruh Indonesia.

Dalam penempatan struktural pemerintahan kabupaten Dogiyai tidak akan lepas dari aturan kepegawaian, dalam pelantikan yang sudah berlangsung beberapa bulan lalu, lebih mengedepankan aturan kepegawaian. Penyiapan birokrasi menjadi tugas pokok seorang pejabat bupati. “Saya memiliki empat tugas utama, dan lebih pada penyiapan, baik birokrasi, pembentukan lembaga KPU dan membangun sarana dan prasarana serta pola pembangunan,” katanya.

Sejak pekan ketiga bulan Agustus, pejabat bupati melakukan kunjungan perdana di distrik Mapia. Di sana bupati mendengar harapan pembangunan Dogiyai yang diiming-imingi menuju kemandirian hidup. Saat berkunjung ke Mapia, mereka meminta beberapa kehendak pembangunan adalah inisiasinya agar terjadi perubahan dalam pola hidup masyarakat setelah terjadi pemekaran.

Menjawab keinginan warga, pejabat bupati hanya mengatakan, dirinya memiliki 4 (empat) tugas pokok untuk kabupaten kabupaten administratif. Penyampaian pola pembangunan sebaiknya akan disampaikan kepada bupati devinitif setelah tahun 2009. Meski telah dipahami bahwa pemekaran memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintah kepada masyarakat, namun untuk membangun tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Membangun selalu bertolak dari perencanaan yang matang, memperhitungkan untung dan rugi terhadap pembangunan dan kemampuan biaya.

Berbagai harapan rakyat yang menghendaki pola pembangunan menurut versi masyarakat dapat menguntungkan. Walaupun demikian pemerintah tetap kembali berpedoman membangun daerah pada master plan.

Kabupaten Dogiyai terdiri dari 10 Distrik, masing-masing Distrik Kamu, Distrik Mapia, Distrik Kamu Selatan, Distrik Kamu Utara, Distrik Unito, Distrik Piyaiye, Distrik Dogiyai, Distrik Mapia Barat, Distrik Mapia Timur, Distrik Ugapuga. Membangun 10 distrik yang ada di wilayah Dogiyai membutuhkan waktu, apalagi ada beberapa distrik ada pada posisi medan yang begitu memperihatinkan dengan kondisi wilayah. Terutama di wilayah Mapia, di sana ada dua distrik membutuhkan waktu dan tenaga, serta biaya. Distrik Unito (Sukikai Selatan) dan Distrik Piyaiye. Untuk membangun wilayah-wilayah itu membutuhkan kesadaran masyarakat sebab sekalipun sudah menjadi kabupaten sendiri akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang.


Proteksi Keterlibatan Masyarakat

Kabupaten ini masih berumur jagung. Baru beberapa bulan lalu kabupaten ini diresmikan oleh Mendagri. Pemekaran ini hadir untuk membangun wilayah pedalaman yang terkesan terlupakan dalam pelayanan pemerintah. Masyarakat di sana membutuhkan pelayanan pemerintah. Terlihat dari mimik warga membutuhkan suatu perubahan pembangunan. Ungkapan kegembiraan masyarakat atas hadirnya pemekaran memiliki idealisme agar warga masyarakat yang sebelumnya hidup dalam keterpurukan.

Suatu persoalan yang tak dapat disangkal, bahwa hidup masyarakat pedalaman Papua tergolong termarginal karena pelayanan yang tidak maksimal. Karena luasnya jangkauan pemerintah mengakibatkan fatalnya terhadap program–program pembangunan.

Apa yang diutarakan di atas merupakan program pemerintah atas pemekaran, namun dalam konteks pembangunan perlu keterlibatan masyarakat menjadi suatu keinginan yang tak akan pudar.

Masyarakat Dogiyai berkehendak agar dalam pembangunan ikut berpikir dan terlibat dalam program pembangunan. Subyek pembangunan adalah masyarakat. Sebuah kelompok sosial memiliki hak atas semua potensi yang ada dalam wilayah itu. Hal ini perlu dicerna bahwa pemekaran ada untuk dan karena keprihatinan serta mau mengangkat harkat dan martabat masyarakat lokal yang adalah manusia yang sudah lama ada di sana. Di sebuah wilayah tentunya tidak hanya satu kelompok yang berpikir untuk masalah pembangunan, hampir semua manusia berkehendak agar membangun dalam ketenangan terus berpacu demi kepentingan rakyat bersama.

Sebaiknya perlu meniadakan berbagai skat-skat yang dibangun untuk memandulkan pembangunan. Walaupun semua itu bertolak dari keinginan yang luhur demi rakyat. Tetapi yang harus dipandang adalah soal status kabupaten yang belum memiliki kewenangan yang banyak untuk membangun daerah itu. Mari kita bersatu untuk membangun Dogiyai.

BACA SELENGKAPNYA.....

Pemkab Paniai Seriusi Pemekaran Deiyai dan Intan Jaya


NABIRE - Pemerintah Kabupaten Paniai tampaknya sangat serius dalam memperjuangkan pemekaran Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Intan Jaya. Untuk menggolkan pemekaran kedua kabupaten tersebut, Pemkab Paniai menyediakan anggaran sebesar Rp.5 Milyar.
Bupati Paniai Naftali Yogi, S.Sos mengatakan pemekaran Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Intan Jaya merupakan aspirasi murni masyarakat yang telah disuarakan sejak tahun 2001. Terkait dengan hal tersebut, tahun ini menurut Naftali Yogi Pemkab Paniai mengalokasi dana Rp.5 Milyar untuk memperjuangkan pemekaran
tersebut.”Aspirasi ini murni dari masyarakat sehingga pemerintah daerah hanya mendorongnya,”tegasnya kepada Cenderawasih Pos dalam acara Temu Budaya yang diselenggarakan dalam rangka Festival Seni Kreasi Papua ke-VIII di Gedung Gues House Pemkab Nabire baru-baru ini.
Dikatakan, dengan memperhatikan kondisi geografis dan luas wilayah, pemekaran kedua kabupaten tersbeut meurut bupati sangat penting. Sehingga pemekaran ini merupakan sebuah terobosan untuk memcau kegiatan pembangunan di dua wilayahtersebut yang selam ini sulit dijangkau.”Kesenjangan pembengunan yang terjadi, telah memunculkan keinginan masyarakat, berupa aspirasi dan tuntutan untuk membentuk kabupaten baru”,ujarnya.(jon)
BACA SELENGKAPNYA.....

11 February 2009

Cara Tidur yang Baik

Setiap orang pastinya membutuhkan istirahat agar tubuh dan pikirannya kembali segar. Namun apa anda yakin pola tidur anda sudah sesuai dengan kebutuhan istirahat?

Waktu tidur yang dianggap baik adalah selama 7-8 jam. Namun kini waktu itu tak lagi menjadi patokan. Selama kualitas tidur itu baik, tak peduli lama atau sebentar, anda juga bisa kembali fresh keesokan harinya.Sebaiknya, kasur hanya dipakai untuk tidur. Lakukan aktivitas lain seperti belajar atau menonton TV di tempat lain.


Jika belum bisa tidur juga jangan berlama-lama berbaring di atas tempat tidur. Lebih baik bangun dan lakukan aktivitas lain. Hindari tempat tidur sebelum anda merasa terkantuk.Tetapkan waktu tidur yang teratur. Jam tidur yang berantakan bisa mengganggu jam biologis anda. Walau telat tidur bukan berarti anda bisa bangun lebih siang. awalnya memang sulit namun jika pola itu sudah tertanam dengan baik pasti bisa dijalani.

Tak usah memaksakan diri jika tak bisa tidur siang. Tidur siang hanya akan memulihkan keletihan sesaat saja namun akibatnya anda jadi susah tidur di malam hari. Pola anda akan berubah jika hal ini terjadi.Setelah makan siang hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung caffein atau zat stimulan lainnya. Caffein yang terdapat pada kopi atau teh dan zat stimulan pada minuman ringan dan cokelat terbukti bisa menyebabkan pola tidur terganggu.Dua jam sebelum tidur hindari rokok dan minuman beralkohol. Rokok juga bisa merupakan stimulan bagi pusat syaraf manusia yang membuat susah tidur. Minuman beralkohol mungkin saja membuat anda cepat tidur tapi ini malah mengakibatkan kerap terbangun di malam hari.

Hindari juga makan besar dua jam sebelum waktu tidur tiba. Ini akan membuat perut tak enak saat berbaring akibatnya anda pun susah terlelap.Tenangkan pikiran dan mental anda. Jangan terlalu banyak memikirkan masalah ketika menjelang tidur malam. Siapkan diri dan selamat tidur.
BACA SELENGKAPNYA.....

Pemerintah Dogiyai Butuh 1.528 PNS

Pemerintah Kabupaten Dogiyai membutuhkan 1.528 orang pegawai negeri sipil (PNS) mulai dari staf yang paling bawah hingga pejabat tertinggi, termasuk di dalamnya tenaga guru dan petugas kesehatan. Dari jumlah tersebut, 528 orang diantaranya sudah berkarya di kabupaten tersebut sebelum dimekarkan dari Kabupaten Nabire.

Kebutuhan tenaga pegawai negeri tersebut, hanya sekitar 50 orang akan diisi dari pemerintah provinsi dan kabupaten lain di luar Nabire. Oleh sebab itu, pemerintah daerah Kabupaten Nabire diharapkan untuk mengisi kekosongan tersebut kurang lebih sekitar 950 orang pegawai negeri sipil.

Penjabat Bupati Dogiyai, Drs. Adauktus Takerubun kepada media ini di ruang kerjanya, Jumat (7/11) mengatakan, kebutuhan tenaga PNS bagi Dogiyai ini terungkap saat pertemuan rekonsiliasi data tentang kabupaten-kabupaten pemekaran di Provinsi Papua di Jayapura beberapa waktu lalu bersama dengan pemerintah provinsi. Dalam pertemuan tersebut dihadiri 6 kabupaten pemekaran yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 dan 8 kabupaten pada tahun 2007.



Dari jumlah kebutuhan tenaga pegawai negeri di Dogiyai, kata Takerubun, 528 orang merupakan aparat pemerintah yang selama ini menerima gaji di wilayah pemekaran Dogiyai. Oleh sebab itu, pemerintah Dogiyai masih membutuhkan tenaga PNS sebanyak 1.000 orang.

Ditambahkan, dari kekurangan tenaga PNS di Dogiyai, hanya 50 orang akan diisi dari provinsi dan kabupaten lain. sedangkan sisanya akan dibantu oleh pemerintahan induk yakni Kabupaten Nabire.
Ketika ditanya apakah akan meminta penambahan kekurangan tenaga PNS di daerah ini ke pemerintah provinsi, Takerubun mengatakan tidak perlu didroping dari provinsi. Sebab, sudah cukup banyak tenaga juga di kabupaten induk yakni Kabupaten Nabire.

Penyerahan Personil

Ketika ditanya soal penyerahan dari kabupaten induk khususnya menyangkut personil, Caretaker Dogiyai ini mengatakan, seharusnya dilaksanakan setelah 3 tahun. Namun karena kebutuhannya mendesak sehingga pelantikan pejabat eselon II dan III akan dilaksanakan pada pertengahan pekan ini. Agar pemerintahan Dogiyai secara efektif bisa dilaksanakan mulai Januari mendatang.

"Secara efektif, pejabat yang akan dilantik sudah melaksanakan tugas mulai awal Januari 2009 mendatang," tegasnya.

Menyangkut pengangkatan pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Dogiyai tidak perlu diintervensi oleh luar khususnya masyarakat. Sebab, pejabat yang menduduki eselon merupakan karier PNS bukan wilayah politik sehingga masyarakat tidak perlu ikut campur tangan. "Ada yang SMS kepada saya untuk mengusulkan seseorang supaya dipromosikan pada jabatan tertentu," ungkap Takerubun.

Karena, kata Takerubun, penempatan jabatan harus kita sesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau kemampuan dari yang bersangkutan. Apalagi jabatan yang menyangkut bidang-bidang teknis harus mereka yang berlatar belakang pendidikan sesuai bidang tugasnya. (ans/ego)
BACA SELENGKAPNYA.....