01 April 2013

Penguraian selulosa paling baik dari Pegunungan Papua

Selulosa merupakan homopolisakarida yang terbentuk dari 10.000 hingga 15.000 unit D-glukosa yang dihubungkan melalui ikatan β-1,4 glikosidik sehingga membentuk linier dan tidak bercabang.  

selulosa banyak terdapat di alam, contohnya seperti alang-alang, sabuk kelapa, tandan kosong kelapa, batang sagu, kayu, dan lain-lain. sebagian besar komposisi dari contoh diatas terdiri dari selulosa. Dari contoh diatas dapat kita ketahui bahwa selulosa itu sangat melimpah di alam. namun, pada kenyataannya dapat dilihat bahwa penggunaan selulosa sangat terbatas.

di alam, proses penguraian selulosa ini berlangsung begitu lama. padahal, kalau kita mengolahnya dengan baik maka akan menghasilkan produk yang berguna berupa glukosa. dimana, glukosa ini merupakan bentuk monomer dari selulosa itu sendiri. proses penguraian yang lama di alam tersebut diakibatkan karena  selulosa ini terikat secara kuat dengan ikatan β-1,4 glikosidik sehingga sulit untuk menguraikannya ke dalam bentuk sederhananya (glukosa).  jika sudah dalam bentuk glukosa maka dapat menjadi nutrisi bagi tumbuhan sehingga tumbuhan tersebut tumbuh subur. 

Teringat, dikalah saya masih kecil. orang tua saya selalu menggendong saya dan pergi ke kebun. disana, kami bisa menghabiskan waktu seharian untuk mengolah tanah dan menanam ubi (nota, hipere, ransyo).
ada satu cara paling unik yang berhubungan dengan teori diatas, yaitu ketika sebelum tanam ubi jalar mama saya terlebih dahulu menaruh alang-alang(rumput) selama beberapa hari hingga kering. kemudian ditutup dengan tanah lalu dibiarkan selama sehari atau dua hari. setelah itu, tanaman ubi jalar yang sudah di stek ditanam pada media (lokasi) yang telah disediakan.

hal ini sangat berkaitan dengan  penguraian selulosa yang paling baik dan lebih hebatnya lagi orang tua saya telah melakukan itu selama bertahun-tahun yang lalu. (wah, rasa bangga juga.... hehehheheheh....) namun, belum diketahui karena hal tersebut masih dilakukan secara tradisional yang hanya mengandalkan pengetahuan yang diberikan secara turun-temurun kepada anaknya tanpa mengetahui sebab akibatnya. tapi orang tua saya meyakini bahwa dengan cara tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal pada tanaman yang akan mereka tanam nantinya.

alang-alang yang ditutup dengan tanah ini mengindikasikan bahwa penguraian selulosa (alang-alang) ke dalam bentuk glukosa  tersebut terjadi secara biokimia. artinya bahwa  setelah alang-alang ditutup dengan tanah maka mikroorganisme penghasil enzim selulase dapat menguraikan selulosa ini ke dalam bentuk glukosa. sehingga glukosa yang dihasilkan ini memberikan nutrisi bagi ubi jalar yang telah ditanam tersebut. sehingga dalam pertumbuhannya si ubi jalar ini mendapatkan nutrisi dari  glukosa ini. 

SEKIAN DAN TERIMAKASIH
-------------------------KOTOPA YOKA----------------------





No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan tanggapan/saran/sanggahan/motivasi atau apapun yang berkaitan dengan postingan diatas. Mohon maaf, Apabila mengandung Komentar yang bersifat:
1. Pornografi.
2. Rasisme.
3. SPAM.
4. atau Apapun yang menyinggung orang/pihak lain maka komentarnya akan dihapus. Terimakasih