21 May 2012

ABSORPSI DAN GLIKOLISIS

Jalur Glikolisis
Absorpsi atau penyerapan nutrient, dalam hal ini biomolekul yang terdiri dari makromolekul-makromolekul karbohidrat, protein, lipid, dan juga asam nukleat, hanya mungkin terjadi bila makromolekul-makromolekul tersebut dikatabolisme melalui proses pencernaan agar dapat masuk ke dalam sel target. Makromolekul dalam bentuk polimer tersebut akan disederhanakan oleh proses pencernaan menjadi monomer masing-masing, dan monomer-monomer inilah, seperti monosakarida, asam amino, asam lemak, gliserol, dan nukleotida akan masuk ke dalam sel melalui mekanisme translokasi yaitu mekanisme difusi dan transport aktif.      
            Sebagian besar karbohidrat yang dapat dicerna di dalam makanan akhirnya akan membentuk glukosa. Karbohidrat di dalam makanan yang dicerna secara aktif mengandung residu galaktosa dan fruktosa yang akan dilepas di intestinum. Zat-zat ini lalu diangkat ke hati lewat vena porta hati. Galaktosa dan fruktosa segera dikonversi menjadi glukosa dalam hati. Glukosa yang terbentuk segera ditranspor ke sel-sel target yang membutuhkan. Untuk itu sangat penting mengkontrol kadar glukosa dalam darah.    
            Insulin merupakan salah satu regulator penting bagi konsentrasi glukosa dalam darah. Insulin merupakan hormon yang disekresikan oleh pulau langerhans. Setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat, glukosa yang diabsorpsi dalam darah menyebabkan sekresi insulin meningkat dengan cepat. Salah satu efek insulin yang terpenting adalah untuk menyebabkan absorbir bagian terbesar glukosa setelah makan untuk segera disimpan di dalam hati dalam bentuk glikogen. Kemudian diantara waktu makan, bila insulin tidak tersedia dan konsentrasi glukosa darah menurun, maka glikogen hati dipecah kembali menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam darah untuk menjaga konsentrasi glukosa darah agar tidak terlalu rendah.              
            Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa. Pada jalur ini glukosa dipecah menjadi molekul 3 karbon yaitu piruvat. Selain piruvat juga dihasilkan ATP dan NADPH yang dipergunakan dalam reaksi-reaksi metabolisme selanjutnya. Selain glukosa, heksosa lain mampu dimetabolisme melalui jalur ini setelah melalui beberapa tahapan reaksi. Salah satu peran penting glikolisis adalah kemampuan menghasilkan ATP dalam keadaan tanpa oksigen. Dengan demikian, sangat memungkinkan otot rangka bekerja pada tingkat kinerja yang sangat tinggi saat oksidasi aerob tidak mencukupi dan memungkinkan jaringan yang memiliki kemampuan glikolisis tetap bertahan hidup melewati kondisi anaerob.

1 comment:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai absorpsi, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_11205270.pdf
    trimakasih :)

    ReplyDelete

Terimakasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan tanggapan/saran/sanggahan/motivasi atau apapun yang berkaitan dengan postingan diatas. Mohon maaf, Apabila mengandung Komentar yang bersifat:
1. Pornografi.
2. Rasisme.
3. SPAM.
4. atau Apapun yang menyinggung orang/pihak lain maka komentarnya akan dihapus. Terimakasih