kk kelly krey lgi pegang ular phyton Papua |
Saat ini sangat jarang kita temui para peneliti asli mudah. ya, mungkin ada tapi keberadaan merek dapat dihitung dengan jari. Tidak seberapa kira-kira 1:10 masyarakat Papua. Ya, tidak banyak yang menggeluti bidang ini karena selain membutuhkan ketekunan dibutuhkan juga komitmen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tanpa paksaan.
"Pekerjaan yang kita geluti tidak boleh ada paksaan dari pihak manapun", kata Kak Kely Krey yang saat itu menjadi pemateri sekaligus peneliti muda asli tanah Papua. Lanjutnya, "Tugas tersebut dilakukannya demi memenuhi kepuasan batin". Begitulah jadi seorang peneliti kalau sudah terlanjur cinta dengan pekerjaannya. Hal apapun pasti akan dilakukannya, bahkan nyawanya pun jadi taruhan.
Kaka Kelly krey adalah Salah satu peneliti muda asal tanah Papua. Beliau meneliti tentang Ular di tanah Papua dan persebarannya. Suatu pekerjaan yang tidak muda dilakukan oleh seorang diri. Namun, baginya itu bukan halangan. kka Kelly telah meneliti ular hampir di seluruh tanah Papua selama kurang lebih 13 tahun. Banyak pengalaman yang di share saat sharing berlangsung di aula. Banyak kendala yang dialami sehingga penelitiannya sering tertunda. Salah satunya adalah masalah keuangan, karena penelitian yang dilakukan tidak hanya di salah satu daerah sehingga membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Pada kesempatan itu, kk kelly sempat berbagi info mengenai masalah fasilitas. Terutama mengenai fasilitas penelitian dan Museum. Seraya berkata "Katanya Papua punya banyak flora dan fauna tapi kenapa kita tidak memiliki Museum..? jangan sampai suatu anak kita tidak bisa melihat bahkan mengetahui cendrawasih asal Papua itu seperti apa". ini merupakan masalah terbesar sehingga koleksi hewan, tumbuhan, tanah dan air harus di koleksi dan disimpan dalam suatu tempat yang di sebut sebagai museum. Kita tidak akan rugi membangun sebuah museum di Papua karena tempat ini akan dijadikan tempat yang multifungsi karena banyak hal bisa kita lakukan dengan adanya fasilitas ini. selain sebagai tempat menyimpan koleksi flora dan fauna, tempat ini juga bisa kita lakukan sebagai tempat edukasi. Baik untuk edukasi berupa penelitian maupun edukasi kepada para siswa SD, SMP, SMA. agar mereka lebih mengetahui potensi daerah mereka.
"Banyak mahasiswa tingkat akhir di Papua, terpaksa harus melakukan riset dilapangan karena tidak mepunyai tempat koleksi seperti museum untuk dijadikan referensi sehingga menjadi kendala yang cukup besar" ujarnya.
Kka krey sebenarnya mempunyai beberapa koleksi ular untuk dijadikan bahan koleksi dan bahan penelitian namun karena tidak ada fasilitas sehingga disimpan di tempat kerjanya.
mantap :)
ReplyDelete