Selulosa merupakan homopolisakarida dengan glukosa
sebagai monomernya. Molekul selulosa berbentuk linier dan tak bercabang yang
terdiri dari 10.000 sampai 15.000 unit D-glukosa (Lehninger, 2008).Perbedaan
selulosa dengan amilosa yang juga polisakarida dari glukosa terletak pada
konfigurasi residu glukosa penyusunnya.Selulosa tersusun dari residu-residu
β-glukopiranosil yang dihubungkan dengan ikatan β(1à4), sedangkan amilosa oleh ikatan α(1à4) akibatnya terdapat
perbedaan yang kontras dalam hal struktur dan sifat fisik keduanya. Gambar 2 di bawah menunjukkan perbedaan ikatan glikosidik
glukosa yang terdapat pada amilosa dan selulosa.
a
|
Gambar 2 Struktur Amilosa (a) dan Struktur Selulosa
(b)
(sumber:
Lehninger, 2008)
Selulosa adalah senyawa organik yang
paling melimpah di alam.Ada dua tipe dasar selulosa yang terdapat di alam,
yaitu pektoselulosa dan lignoselulosa.
Contoh pektoselulosa seperti rami yang
mengandung 80% selulosa dan contoh lignoselulosa
yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sebagai senyawa utama
penyusun dinding sel tanaman, selulosa mencakup sekitar 30% dari keseluruhan
material tumbuhan (90% dari kapas dan 50% dari kayu merupakan selulosa).
Pemanfaatan selulosa telah dilakukan di
berbagai bidang, diantaranya untuk produksi kertas, fiber, dan senyawa kimia turunannya untuk industri plastik, film
fotografi, rayon, dan lainnya. Produk hidrolisis selulosa yaitu gula (glukosa)
juga merupakan senyawa yang vital dalam industri bioproses. Oleh karena itu
penggunaan selulosa sebagai sumber glukosa, di samping sebagai sumber energi
terbarukan yang murah dan melimpah untuk berbagai keperluan semakin berkembang.
Hidrolisis selulosa dapat dilakukan dengan menggunakan asam kuat maupun enzim
selulase.Hewan herbivora dapat menggunakan
selulosa sebagai bahan makanan karena memiliki rumen
mikroflora untuk menghasilkan enzim selulase. Rumen mikroflora merupakan
komunitas dari berbagai jenis mikroorganisme yang hidup di dalam perut hewan
herbivora tersebut.
Selulase merupakan kumpulan dari beberapa enzim yang
bekerja bersama untuk hidrolisis selulosa.Mikroorganisme tertentu menghasilkan
partikel yang dinamakan selulosom. Partikel inilah yang akan terdisintegrasi
menjadi enzim-enzim, yang secara sinergis mendegradasi selulosa (Belitz dkk,
2008). Sedikitnya ada tiga enzim yang terlibat dalam degradasi atau hidrolisis
selulosa, yaitu endo-β-glukanase, ekso-β-glukanase, dan β-glukosidase. Nama
lain dan fungsi dari enzim tersebut dalam hidrolisis selulosa dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
EC No.
|
Nama
|
Sinonim
|
Reaksi
|
3.2.1.4
|
Endo-β-glukanase
|
Faktor Cx; CMCase; 1,4-β-D-glukan
glukanohidrolase
|
Endohidrolisis ikatan 1,4-β-D-glukosidik,
membentuk glukosa dan selo-oligosakarida.
|
3.2.1.91
|
Ekso- β-glukanase
|
Faktor C1; avicelase;
1,4-β-D-glukan selobiohidrolase
|
Eksohidrolisis ikatan 1,4-β-D-glukosidik
membentuk selobiosa dari selulosa atau 1,4-β-glukooligosakarida.
|
3.2.1.21
|
β-glukosidase
|
Selobiase; amygdalase
|
Hidrolisis residu β-D-glukosa terminal dalam
β-glukan.
|
(sumber: Belitz dkk, 2008)
Pengelompokkan enzim
selulase berdasarkan kespesifikan substrat masing-masing enzim yaitu: endo-β-1,4-glukanase
(β-1,4-D-glukan-4-glukanohidrolase) menghidrolisis ikatan glikosidik β-1,4
secara acakterutama pada daerah amorf
serat selulosa. Enzim ini dapat bereaksi dengan selulosa kristal tetapi
kurang aktif. Selain itu, endo-β-1,4-glukanasetidak menyerang selobiosa, tapi
menghidrolisis selodekstrin danselulosa yang telah dilunakkan dengan asam
fosfat dan selulosa yang telah disubstitusi (seperti CMC). Enzim ini secara
umum dikenal sebagai CMC-ase atau selulase Cx.
Enzim β-1-glukanase atau secara
umum dikenal dengan selulase C1, menyerang ujung rantai selulosa nonpereduksi
dan membebaskan selobiosa tetapi tidak menyerang selulosa yang disubstitusi. Sedangkan
enzim β-1,4-glukosidase (selobiase) menghidrolisis selobiosa dan rantai pendek selo-oligosakarida yang
menghasilkan glukosa.
Gambar 3 Tahapan-tahapan
hidrolisis selulosa
(Sumber: Ghori, 2001).
Faktor C1 sangat diinhibisi
oleh produknya, sehingga selobiase diperlukan agar hidrolisis selulosa dapat
berlangsung. Selobiosa juga diinhibisi oleh
produknya glukosa, sehingga hidrolisis sempurna selulosa hanya dapat dilakukan
jika tersedia selobiosa dalam jumlah besar
atau glukosa yang terbentuk segera dipisahkan.
Satu-satunya fakultas SAINTEK di Sumatera Utara http://fst.uma.ac.id/ yang memiliki program studi biologi terbaik http://biologi.uma.ac.id/ dengan fasilitas laboratorium yang lengkap dan sarana prasarana perkuliahan yang sangat memadai. Mari bereksperimen bersama kami di fakultas #SainsdanTeknologiUMA kampus sehat, kampus bestari http://www.uma.ac.id
ReplyDelete