Pandanus conoideus Lam (buah merah) termasuk
tanaman endemik yang hanya tumbuh di suatu daerah tertentu, banyak mengandung
senyawa antioksidan, antara lain betakaroten, tokoferol,
virblastin, asam oleat, asam linoleat dan asam lemak tak jenuh. Buah dari tumbuhan endemik di Papua ini telah
digunakan untuk makanan, pewarna alami, kerajinan, kelengkapan upacara adat,
pengawet daging dan sagu, serta obat oleh penduduk di wilayah
Papua. Salah satu peneliti dan pengusaha buah merah,
Drs. I Made Budi, M.Si., mengatakan buah merah hidup di paparan sahul di daerah
Maluku Utara, Papua, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik. Buah merah dengan kualitas terbaik terdapat di daerah dataran tinggi
dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut. “Buah ini bisa tumbuh
mengalami anomali saat ditanam di tempat lain,” kata Ketua Jurusan Biologi
Universitas Cenderawasih, Papua, ini.
dua jenis Buah Merah; gambar A, B, E buah merah warna kuning dan gambar D, C buah merah warna merah. sumber foto: LIPI |
Penelitian Prof. Sukarti Moeljopawiro,
Ph.D., dosen Fakultas Biologi UGM mengungkapkan bahwa struktur kimia senyawa bioaktif dalam
fraksi buah merah potensial terhadap sel kanker payudara dan rahim. “Sari buah
merah dapat membunuh 50 persen sel kanker payudara, sel kanker leher rahim, sel
kanker usus besar,” ujar sukarti.
Menurut Ibu sukarti, setipa buah merah memiliki
aktivitas toksik yang berbeda karena setiap varietas memiliki aktivitas
menghambat kanker payudara dan rahim yang berbeda juga. Hasil penelitian
dosen Biologi ini menunjukkan bahwa buah merah yang berwarna kuning tidak
memiliki aktivitas toksisitas. Aktivitas toksisitas hanya terdapat pada buah
merah yang berwarna merah. kemampuan buah merah menghambat pertumbuhan sel
kanker payudara disebabkan sari buah ini tidak memiliki efek terhadap siklus
sel dan menginduksi apoptosis dengan jalan mengaktifkan enzim
caspase-3.
Penelitian pak Maksum Radji,dkk yang dimuat dalam majalah kefarmasian UNIVERSITAS
INDONESIA juga mengatakan bahwa Sari buah merah memiliki efek
sitotoksisitas yang paling tinggi dibandingkan dengan ekstrak etanol
akar tanaman akar kucing dan daging buah mahkota dewa. hasil ini
dipublikasikan setelah menguji aktivitas toksisitas terhadap larva udang
dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).
Jadi,
penelitian diatas menjelaskan bahwa sari buah merah mengandung senyawa
kimia (terpenoid) yang dapat dapat meningkatkan produksi enzim caspase-3 sehingga proses apoptosis kembali berjalan sehingga
dapat mengurangi 50 persen sel kanker payudara, sel kanker leher rahim,
sel kanker usus besar.
CATATAN
(TULISAN BOLD):
- APOPTOSIS
merupakan kematian sel secara terprogram dan menguntungkan tubuh. Namun pada
kasus kanker, apoptosis tertekan sehingga proses matinya sel secara
terprogram menurun sehingga menyebabkan meningkatnya sel tidak dibutuhkan
dalam tubuh dan menjadi berbahaya (toksik).
- Salah satu enzim yang berperan
dalam apoptosis adalah caspase-3. Caspase-3 merupakan
kelompok enzim eksekutor dari caspase yang langsung berperan
sebagai eksekutor apoptosis (death cascade).
Referensi:
- Indrastuti
Normahayu dkk.EFEK RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP APOPTOSIS SEL KELENJAR
SALIVA Rattus norvegicus VARIAN WISTAR DENGAN PARAMETER EKSPRESI
CASPASE-3.Lab Patologi Anatomi RSSA/ FKUB.
- [anonim].
2010. http://www.ugm.ac.id/new/?q=id/news/sari-buah-merah-potensial-hambat-pertumbuhan-sel-kanker-payudara-dan-rahim.
- Maksum rajdi,
dkk. 2008.UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR
TANAMAN AKAR KUCING (ACALYPHA INDICA LINN), DAGING BUAH MAHKOTA DEWA
(PHALERIA MACROCARPA (SHEFF) BOERL) DAN SARI BUAH MERAH (PANDANUS
CONOIDEUS LAM). Majalah farmasi UI.(1) 40-46;
buah merah mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaaat untuk mengobati dan mencegah kanker, menambah imunitas tubuh dan sangat berguna untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, banyak manfaatnya buah merah nih, maksih
ReplyDelete