Banyak cara yang dilakukan oleh manusia di muka bumi ini untuk mencari jati dirinya. salah satunya adalah dengan kembali mengangkat budaya yang dianggap tabuh oleh negara ini. sepintas memang demikian karena negara ini merasa malu jika budaya yang dianggap erotis itu muncul di negara ini. padahal, mereka juga merupakan bagian dari negara ini. dengan melihat berbagai permasalahan tersebut, Titus Pekei mulai kembali mengangkat adatnya melalui berbagai buku yang ditulis sendiri. banyak buku yang ia telah terbitkan. semuanya membahas tentang ekologi dan budaya.
salah satu gebrakan yang pernah dilakukan oleh Titus Pekei adalah mengangkat "NOKEN" sebagai warisan budaya tak benda yang didaftarkan di UNESCO dan diakui pada tanggal 4 desember 2012. sesuatu hal yang tidak gampang. kenapa saya katakan demikian..? karena ini merupakan hasil kerja keras dari seorang anak yang lahir dan besar dari noken. Banyak perjalanan yang telah dilaluinya. Mulai dari proses pengumpulan data hingga pendaftaran ke UNESCO dan diakui secara sah sebagai warisan budaya tak benda.
Gagasan tentang Noken sebenarnya berawal dari Ide Yulianus Kuayo, namun Titus Pekei lah yang mengeksekusinya. saat pendaftaran noken di Kemendikbud, Kepala kemendikbud menganggap noken sama seperti tas lainnya. Namun, dengan pendekatan dan penjelasan mengenai noken secara detail akhirnya perlahan diakui (belum sepenuhnya). banyak kendala yang dilalui titus, namun beliau punya keinginan yang sangat kuat untuk mengetahui jati dirinya. Titus menggunakan referensi Alam Papua dan Masyarakat Papua sebagai obyek karena dari sanalah lahir ide ini.....'.
Banyak inspirasi yang beliau dapatkan, salah satunya adalah dengan mengamati langsung orang tua yang berjalan menggunakan noken. saat menggunakan noken, mama papua memiliki energi yang lebih sehingga noken dianggap sebagai salah satu sumber energi. artinya dengan adanya noken, mama Papua bisa mengisi makanan untuk memberikan makan kepada anak, suami, serta sanak saudara semua yang ada dirumah.
kasus lainnya yang menjadi inspirasinya adalah saat bapa Theis Eluay bertemu dengan Bapa presiden Gusdur, theis tidak menggunakan pakaian yang rapi. tetapi beliau berbadan kosong dan hanya menggendong Noken didepannya. seakan noken itu memberikan atau menggambarkan identitas/jati diri orang papua yang sesungguhnya.
Harapan dari Titus bahwa, dengan adanya Noken sebagai warisan dunia ini diharapkan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya memahami arti sebenarnya dari sebuah Noken.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sungguh, rasa bangga mendengar langsung proses perjalanannya karena teori yang dijelaskan berdasarkan pengalaman nyata. semoga menjadi inspirasi bagi kitong yang masih mudah tuk tetap semangat demi tanah Papua tercinta.....'
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan tanggapan/saran/sanggahan/motivasi atau apapun yang berkaitan dengan postingan diatas. Mohon maaf, Apabila mengandung Komentar yang bersifat:
1. Pornografi.
2. Rasisme.
3. SPAM.
4. atau Apapun yang menyinggung orang/pihak lain maka komentarnya akan dihapus. Terimakasih