Transformasi dilakukan dengan
menggunakan sel kompeten. Sel
kompeten merupakan sel yang memiliki
kemampuan untuk disisipi DNA dari luar. Praktikum ini menggunakan sel E. coli sebagai sel kompeten. Sel tersebut kemudian digunakan untuk
transformasi yaitu disisipkannya plasmid ke dalam sel tersebut. Sel yang telah
ditransformasi disebut transforman (Lodish et al.).
Hasil yang diperoleh dari praktikum transformasi ini adalah koloni E. coli dalam cawan.
Koloni E. coli
tumbuh dalam cawan dengan membentuk koloni berwarna putih.
Sel transforman dikultur pada media
dengan ampisilin. Hal ini sesuai dengan teori yang ada. Sel tersebut mampu
tumbuh pada media dengan ampisilin karena di dalam selnya terdapat plasmid (Lodish
et al.).
Keberadaan plasmid di dalam sel E. coli membuat sel tersebut resisten terhadap
antibiotik ampisilin.
Hasil yang diperoleh untuk sel
transforman adalah tumbuh pada kedua cawan kultur. Sel non transformasi merupakan sel yang tidak
disisipi plasmid sehingga tidak dapat
tumbuh pada media dengan ampisilin. Hasil praktikum menunjukkan bahwa sel nontransformasi tidak
tumbuh pada media dengan ampisilin.
Lodish. Berk. Matsudaira. Kaiser.
Krieger. Scott. Zipursky. Darnell. 2000. Molecular Cell
Biology
fifth Edition. Freeman and Company. New York.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan tanggapan/saran/sanggahan/motivasi atau apapun yang berkaitan dengan postingan diatas. Mohon maaf, Apabila mengandung Komentar yang bersifat:
1. Pornografi.
2. Rasisme.
3. SPAM.
4. atau Apapun yang menyinggung orang/pihak lain maka komentarnya akan dihapus. Terimakasih