Cara kerja mikroba penyubur tanah itu mirip mesin pencari 'Google'.
VIVAnews – Ali Zum Mashar, mahasiswa S3 program studi Ekonomi Sumber Daya Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil menemukan mikroba yang dapat mengembalikan kondisi kesuburan tubuh. Berkat kejeniusannya, ia meraih penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Luar Biasa tahun 2009.
Ali memberi nama mikroba temuannya
Ali memberi nama mikroba temuannya
BIOP 2000Z. "Mikroba ini dapat mencari dan menemukan potensi tersembunyi yang ada di dalam tanah. Jadi kayak google (mesin pencari situs di internet) gitu," ucapnya kepada wartawan, Jumat, 30 Oktober 2009.
Mikroba temuannya mampu menyuburkan berbagai jenis tanah yang hendak ditanami. "Jadi, segala jenis tanah dapat disuburkan kembali. Meskipun tanah itu tanah bekas tambang, tanah berpasir, atau tanah gambut," katanya.
Dengan bantuan mikroba temuannya, sebidang tanah bekas tambang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk dapat ditanami kembali. Hal itu lebih cepat 10 kali lipat dibandingkan dengan metode penyuburan konvensional tanah tambang yang membutuhkan waktu sekitar 30 tahun.
“Kami sudah menguji cobakan di daerah Kerengpangi, Kalimantan Tengah. Dengan menggunakan 3 liter mikroba untuk tiap hektarenya, Kerengpangi yang merupakan tempat penambangan emas dapat disuburkan kembali," Ali menjelaskan.
Sedangkan tanah berpasir, membutuhkan waktu yang lebih singkat. Dengan menggunakan mikroba sebanyak 8 liter per hektarenya, kesuburan tanah berpasir akan didapat dalam waktu tiga sampai empat bulan. Pemakaian mikroba ini juga dapat menghemat pemakaian pupuk.
Mikroba temuannya mampu menyuburkan berbagai jenis tanah yang hendak ditanami. "Jadi, segala jenis tanah dapat disuburkan kembali. Meskipun tanah itu tanah bekas tambang, tanah berpasir, atau tanah gambut," katanya.
Dengan bantuan mikroba temuannya, sebidang tanah bekas tambang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk dapat ditanami kembali. Hal itu lebih cepat 10 kali lipat dibandingkan dengan metode penyuburan konvensional tanah tambang yang membutuhkan waktu sekitar 30 tahun.
“Kami sudah menguji cobakan di daerah Kerengpangi, Kalimantan Tengah. Dengan menggunakan 3 liter mikroba untuk tiap hektarenya, Kerengpangi yang merupakan tempat penambangan emas dapat disuburkan kembali," Ali menjelaskan.
Sedangkan tanah berpasir, membutuhkan waktu yang lebih singkat. Dengan menggunakan mikroba sebanyak 8 liter per hektarenya, kesuburan tanah berpasir akan didapat dalam waktu tiga sampai empat bulan. Pemakaian mikroba ini juga dapat menghemat pemakaian pupuk.
Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor
Pupuk Mikroba Google Biop2000z, sanggup mengubah gurun pasir menjadi lahan pertanian, kunjungi http://pupukbiop2000z.wordpress.com
ReplyDeleteUntuk mendapatkan pupuk ini hubungi: 021-99406060, 0821 1423 8899