ilustrasi |
Udara disini lumayan dingin. Setiap malam saya tidur dengan menggunakan jaket yang om belikan di pasar enarotali. Walau demikian, kadang malam saya masih merasakan badan keram karena dingin.
Tidak jauh dari tempat kami tinggal, tepatnya di ujung tanjung Apeyai masyarakat setempat sering mengadakan pasar tradisional setiap hari selasa-kami-sabtu. Menurut kebiasaan disini, mereka mengadakan pasar tradisional pada hari tersebut karena di pasar induk Waghete biasa hari pasarnya setiap senin-rabu-jumat. Meski demikian, saya jarang ke pasar. Biasanya om yang bangun pagi lalu menuju ke pasar untuk membeli makanan. om beli makanan tidak sedikit. Kadang saya sampai heran. Betapa banyaknya bahan makanan yang om beli. Namun, saya sudah tahu. Siapa om sebenarnya dan selera makannya bagemana…? Hahahaa. Sekilas kalau saya gambarkan om menurut selera makannya itu, om orangnya rajin, ulet, pekerja keras, dan suka makan banyak. Sambil bercanda, Om selalu paksa saya agar makan banyak, biar badan gendut. hahaha
Badan saya mulai gendutan. Hal tersebut terlihat ketika saya bercermin. Kaget rasanya, pipi saya yang dahulu terlihat cekung. Kini sudah terlihat cembung. Beberapa kali saya capture foto dengan handpone lalu melihat muka berulang-ulang. Hahaha… hasilnya benar. Puji Tuhan, keadaan saya baik-baik disini. Walau setiap pagi tadah angin dingin. Mamade setiap pagi buatkan kami Teh hangat untuk santap dengan nota. Wah, terasa udara dingin yang mengusik hati hilang entah kemana. Kalau saya gambarkan, mamade agapa dega orangnya sangat baik. Sulit untuk saya tuliskan dalam kata-kata. Begitu pula om pekamoye. Om melengkapi semua keperluan saya. Setiap perjalanan jauh om pasti ikutkan saya. Kami berdua sering juga berjalan ke luar kota.