29 February 2012

LIBURAN DI RANTAUAN

gedung kuliah  Institut Pertanian Bogor (IPB)
Setelah selesai menyelesaikan Ujian Akhir semester, akhirnya liburpun tiba. semua beban (SKS) yang dilakukan selama ujian sudah berakhir. libur seperti ini cocok disebut dengan waktu untuk “balas dendam”. Ya, mungkin itulah kata yang tepat untuk memberikan nama lain dari libur. Tentu, hati ini terasa gembira menerima kabar dari kampus kalau liburnya hamper satu bulan. Waktunya memang terasa lama bagi mahasiswa/i yang biasanya libur sehari(malming) ehehe..
Aktivitas di kampus pun mulai terasa sepi. Kompleks bara yang selalu dikerumuni oleh para pelajar saat waktu makan pun terasa sepi seakan hanya bangunan yang berdiri bagaikan pohon rindang yang menyeramkan disaat malam tiba. Ya, kira-kira seperti itulah keadaan yang bisa saya gambarkan. bagi mahasiswa baru yang  datang merantau ke tempat ini tentu merasakan suasana yang sangat berbeda dengan suasana sebelumnya dikampung halamannya.
Perlahan-lahan para pengusaha yang menjual berbagai jenis makan itu pun mulai menutup sementara usahanya akibat sepinya para konsumen langganannya. Nah, saat-saat seperti beginilah kami mahasiswa/i perantau  terkadang sulit untuk mencari rumah makan yang sesuai dengan selera kami. Hmhmhm… sebenarnya tidak semua warung ditutup, tapi warung itu menyajikan makanan pada umumnya tidak berkuah yang tentunya tidak menggoda selera kami. Ya, Mungkin itulah resiko yang harus ditanggung jika menjadi mahasiswa rantau. Walaupun mahasiswa asal jawa dan sekitarnya pulang, akan tetapi selalu tempat tinggal yang sama seperti dahulu yaitu kosan (hehehe…..) itulah istana kami selama menuntut ilmu.
Jika dipikir-pikir, Beryukur sekali saya menjadi mahasiswa rantau, bisa merasakan berbagai macam pengalaman yang tidak semua orang mengalaminya semasa perkuliahaan mereka. Pengalaman pertama yang saya rasakan adalah bisa menahan rasa rindu kepada sanak saudara yang jauh, artinya kita sekalian belajar untuk mandiri tanpa orang tua. Pengalaman kedua yang saya dapatkan adalah secara tidak langsung bisa mempelajari perilaku dan kebiasaan orang di pulau jawa dan masih banyak lagi yang bisa saya pelajari ditempat ini.
Terimakasih Tuhan, untuk kesempatan ini
BACA SELENGKAPNYA.....

28 February 2012

Cry for PAPUAN

        Menangis merupakan hal yang biasa dalam hidup kita ,tidak  ada orang yang tak menangis dalam hidupnya. Mungkin anda bertanya 'kenapa saya menangis...?  biasanya, orang menangis karena ada banyak alasan, kadang karena kesedihan dan terkadang karena kegembiraan. Saya menangis bukan karena itu tapi karena kerinduan hati ini supaya  mereka juga tetap merasakan kedamaian dan ketentraman seperti yang dirasakan oleh orang di belahan dunia lain.
         Sungguh, kenapa ada pertumpahan darah lagi di tanahku..? Kenapa ada pembunuhan secara tidak bermartabat dengan menggunakan alat negara...? Apakah mereka tidak lagi dianggap sebagai Manusia..? Mungkin mereka sudah tidak termasuk sebagai Kesatuan NKRI. Kenapa tidak bisa dibicarakan dengan baik-baik...? Jika PAPUA ingin berpisah dari NKRI pasti mereka mempunyai alasan yang kuat untuk menjawab itu. Lalu, apa alasan Aparat Keamanan menembak mereka..?
             Hanya tangisan ibarat warna dalam kehidupan ini. Rasanya ingin Jauh dari kenyataan ini, Tangisan dari seluruh pelosok Papua menderuh mengiringi korban pembunuhan secara tidak manusiawi. seakan saya terbawa dalam suasana itu. tangisan bukan aib bagi saya, tapi tangisan ini adalah cerminan dari hati saya karena saya sangat merasakan suasana itu.
 kadang apabila sesorang mempunyai kepeka'an hati yang sangat sensetip sesorang akan lebih mudah menangis ,terkadang hanya lihat satu kejadian yang membuat hati ter'iris dia akan menangis misalnya dia lagi lihat seorang pengemis yang tertatih-tatih dia menangis ,dari sana kita akan tau kalau orang telah mempunya kepeka'an hati yang sangat kuat ,atau dia lagi liat film yang sedih-sedih dia nangis hemmmmmmmmmmmmmmm jujur bererti hati nya lembut juga toe

tapi tangisan hal sangat si anjur kan adalah tangisan di karena kan betapa sesal kita atas tiap dosa yang lakukan ,tapi juga tak harus belarut larut ,menangis karena sesal juga punya batasan yakni cukup apabila kita dengan penyesalan itu buat kita bisa lebih baek

BACA SELENGKAPNYA.....